Sejarah gempa di Madura ternyata sudah tercatat sejak ratusan tahun lalu. Madura, khususnya Sumenep dan pulau-pulau di sekitarnya, berulang kali diguncang gempa tektonik yang berasal dari sesar aktif di bawah laut.
Sejumlah catatan menyebutkan gempa besar pernah terjadi pada abad ke-18 dan 19, menimbulkan kerusakan cukup parah di pemukiman penduduk. Hingga kini, wilayah Madura masih dikategorikan rawan gempa.
Baca juga: Penyebab Gempa Sumenep Magnitudo 6,0 |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan Gempa di Madura dari Masa ke Masa
Riwayat gempa di Madura tidak hanya tercatat dalam katalog BMKG modern, tetapi juga terekam dalam arsip kolonial sejak abad ke-19. Berikut beberapa catatan penting yang menggambarkan rentetan gempa di wilayah Pamekasan, Sumenep, dan pulau-pulau sekitarnya di Madura.
- 1863 - Gempa mengguncang Pamekasan dan Sumenep, menjadi salah satu catatan awal aktivitas seismik di Madura.
- 1881 - Gempa Madura dimuat di harian Java-bode: nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indië edisi 1 November 1881.
- 1883 - Gempa kembali terjadi, dilaporkan dalam Soerabaijasch Handelsblad edisi 13 Juni 1883.
- 1891 - Gempa Sumenep-Pulau Sapudi dimuat di harian De Locomotief: Samarangsch Handels- en Advertentie-Blad edisi 17 Maret 1891.
- 29 Desember 1895 - Catatan arsip menyebut adanya gempa di Madura, meski tidak diketahui surat kabar yang memuatnya.
- 1896 - De Locomotief edisi 24 Januari 1896 memberitakan gempa di Madura.
- 1904 - Soerabaijasch Handelsblad edisi 7 November 1904 melaporkan gempa di Sumenep.
- 1935 - Gempa Madura dilaporkan di Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indië edisi 23 April 1935.
- 1936 - Arsip Algemeen Handelsblad edisi 1 Maret 1936 juga mencatat gempa di Madura.
- 11 Oktober 2018 - Gempa bermagnitudo 6,4 mengguncang Pulau Sapudi, Sumenep. Tiga orang meninggal, 34 luka-luka, dan 210 rumah rusak.
- 2 Maret 2019 - Gempa bermagnitudo 5,0 melanda Sumenep. Enam rumah rusak dan satu orang luka-luka.
- 30 September 2025 - Gempa magnitudo 6,0 mengguncang Sumenep. BMKG mencatat 22 rumah rusak dan tiga orang terluka.
Gempa terkini Madura terjadi pada 30 September 2025 malam. BMKG mencatat gempa dengan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi pukul 23.49 WIB. Episenter gempa berada di laut, sekitar 50 kilometer tenggara Sumenep dengan kedalaman dangkal, sehingga guncangannya terasa kuat.
Laporan sementara menyebutkan 22 rumah mengalami kerusakan di beberapa desa, terutama di Pulau Sapudi, yang menjadi wilayah terdekat dengan pusat gempa. Tiga orang dilaporkan mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan, sementara ratusan warga lainnya sempat mengungsi ke tempat aman karena panik.
Mitigasi Potensi Gempa dan Tsunami di Madura
Berdasarkan catatan BMKG, aktivitas tektonik di kawasan ini dipengaruhi keberadaan Sesar Rembang-Madura-Kangean-Sakala (RMKS), serta sesar aktif lain yang belum teridentifikasi secara detail. Selain itu, gempa menengah hingga dalam juga bisa dipicu proses subduksi Lempeng Indo-Australia dengan Eurasia.
Karena itu, BMKG menekankan pentingnya upaya mitigasi bencana, baik oleh masyarakat maupun pemerintah daerah. Peningkatan kapasitas kesiapsiagaan, edukasi kebencanaan, hingga simulasi evakuasi perlu terus digalakkan agar warga mampu merespons cepat bila terjadi gempa.
"Kami berniat untuk menguatkan kapasitas para nelayan wilayah maritim agar masyarakat selalu siaga,waspada dan siap selamat," ucap Kepala BMKG Tanjung Perak Surabaya Daryanto, Rabu (1/10/2025).
Ia menyebut selama ini BMKG bersama Stasiun Geofisika Pasuruan telah rutin menggelar Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG). Kegiatan terakhir dilaksanakan di Pamekasan dan diharapkan ke depan dapat menjangkau seluruh wilayah Madura, khususnya Sumenep.
Melalui SLG, BMKG bersama pemerintah daerah menargetkan terbentuknya budaya sadar, siaga, dan selamat menghadapi bencana. Dengan begitu, masyarakat Madura diharapkan semakin tangguh dalam menghadapi potensi gempa bumi maupun tsunami.
(irb/hil)