Dua unit truk treller yang angkut peralatan drilling milik sub kontraktor Pertamina EP asset IV Zona 11 dihadang beberapa warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
Dari informasi warga setempat, truk ini dihadang warga dan memilih parkir di depan pintu gerbang utara lokasi pad B Lapangan Minyak Sukowati sejak Sabtu (27/9) siang.
"Ada dua unit yang dihadang perwakilan warga mulai Sabtu siang kemarin sampai saat ini. Karena belum ada sosialisasi tali asih," ucap salah warga, Supriyono di sekitar pad B Ngampel, Senin (29/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Supriyono, ada beberapa truk lainnya yang memilih parkir jauh di luar lokasi pad B.
"Ada yang D sekitar pom bensin truk lainnya yang parkir. Karena mungkin dengar ada truk lain yang dihadang," imbuh Supriyono.
Warga Ngampel meminta adanya transparasi terkait sosialisasi tali asih, tenaga kerja dan bantuan untuk pembangunan masjid desa setempat.
Sementara itu, pantauan detikJatim, Senin (29/9) sempat terjadi pertemuan antara perwakilan warga, pemdes dan perwakilan Pertamina di balai desa Ngampel.
Namun pertemuan nampak alot, berbagai harapan dan unek-unek warga disampaikan kepada perwakilan perusahaan, namun karena tidak ada jawaban yang diharapkan warga, sehingga tidak mencapai kesepakatan bersama.
"Karena belum ada kesepakatan, rapat sore ini kita tutup sambil menunggu jawaban dari pihak Pertamina," ucap Kades Purwanto di depan para warga di balai desa Ngampel.
Meski belum ada titik temu, pihak Perwakilan Pertamina EP yang hadir juga sempat meminta ijin kepada warga untuk truk yang belum bisa masuk ke pad B agar bisa masuk. Namun tetap ditolak oleh warga, meski pihak Pertamina berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada perusahaan.
Dalam pertemuan ini, pihak kepala desa, BPD dan perwakilan warga Ngampel sepakat menunggu keputusan dari pihak Pertamina EP.
(auh/abq)