Kinerja Pendapatan Tahun 2025 Kabupaten Gresik Tunjukkan Tren Positif

Kinerja Pendapatan Tahun 2025 Kabupaten Gresik Tunjukkan Tren Positif

Dea Duta Aulia - detikJatim
Sabtu, 27 Sep 2025 16:01 WIB
Pemkab Gresik
Foto: Pemkab Gresik
Jakarta -

Kinerja pendapatan daerah Kabupaten Gresik menunjukan tren positif menjelang penutupan tahun anggaran 2025. Bahkan Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) optimistis mampu menembus capaian rata-rata 95% dari target yang telah ditetapkan.

Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif menegaskan bahwa pendapatan daerah adalah pondasi bagi seluruh program pembangunan. Kesehatan, pendidikan, infrastruktur, hingga layanan publik tidak akan berjalan baik tanpa pendapatan yang terkendali.

Hal itu diungkapkan olehnya saat Rapat Kerja BPPKAD Kabupaten Gresik bertajuk 'Evaluasi Pendapatan Tahun 2025 dan Persiapan Target Pendapatan Tahun 2026', Jumat (26/09/2025). Evaluasi ini sekaligus menjadi pijakan penting untuk menyusun strategi pendapatan pada tahun 2026 agar lebih kokoh dan berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya tiga pos yang diperkirakan belum bisa maksimal, yakni Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), hotel, dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Karena itu strategi pengelolaan harus tepat, gunakan gas dan rem secara seimbang. Tahun 2026 harus menjadi pijakan yang lebih solid bagi BPPKAD dalam mendukung keberlanjutan APBD Gresik," kata Alif dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Alif mengingatkan bahwa capaian pendapatan bukan sekadar angka, melainkan bukti keseriusan pemerintah daerah dalam memenuhi amanah masyarakat.

"Pendapatan yang optimal berarti pelayanan publik yang lebih baik, itu komitmen yang harus kita jaga," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPPKAD Gresik Andhy Hendro Wijaya mengaku optimistis karena secara keseluruhan capaian rata-rata bisa menembus 95% dari total target yang telah ditetapkan.

"Capaian saat ini adalah Rp796,86 miliar dengan target Perubahan APBD (P-APBD) tahun 2025 Rp1,098 triliun atau 72,56% dari target. Karena itu saat ini kita lakukan evaluasi bersama, kita yakin bisa tembus 95% nanti di penghujung tahun 2025," ujar Andhy.

Selain itu, sejumlah pos pajak daerah menunjukkan perkembangan positif. Hingga 26 September 2025, capaian sementara tercatat BPHTB telah mencapai 62,97% dengan target minimal 92% hingga akhir tahun, Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) Makanan dan Minuman 82,8% optimistis mencapai 115%, dan PBJT Tenaga Listrik 72,8% dengan target capaian 98%.

Untuk PBJT Hotel mencapai 55,6% ditargetkan akan mencapai 70%, PBJT Hiburan mencapai 85% ditargetkan 105%, PBJT Parkir, Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), pajak reklame, pajak air tanah, dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang rata-rata telah mencapai capaian 74%, ditargetkan bisa mencapai 100% di penghujung tahun 2025. Sedangkan untuk pajak MBLB, ditargetkan bisa direalisasikan sebesar 72% dari target.

Andhy menambahkan strategi intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah terus diperkuat melalui digitalisasi layanan, kerja sama lintas perangkat daerah, serta sinergi dengan pihak swasta. Inovasi dan terobosan juga akan terus dikembangkan, guna menghadapi berbagai tantangan fiskal pada tahun 2026.

"Kami tidak hanya fokus mengejar target, tapi juga memperbaiki sistem agar lebih transparan, akuntabel, dan ramah bagi wajib pajak," tutupnya.

(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads