Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan mengalokasikan anggaran ratusan miliar rupiah untuk menekan angka kemiskinan pada 2025. Upaya tersebut membuahkan hasil dengan menurunnya jumlah penduduk miskin di kota setempat.
Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo menjelaskan, tren penurunan itu tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada 2024, jumlah penduduk miskin di Kota Pasuruan mencapai 13,07 ribu jiwa atau 6,32 persen. Sementara pada 2025 turun menjadi 12,83 ribu jiwa atau 6,18 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah (TKPKD), penanganan masalah kemiskinan berjalan sesuai arah pembangunan yang sudah ditetapkan. Program tidak tumpang tindih dan hasilnya lebih terukur," kata Adi, Sabtu (27/9/2025).
Adi menambahkan, sejumlah program telah dijalankan untuk menekan angka kemiskinan. Di antaranya pemberian bantuan sosial, program Grebek Stunting, hingga penyediaan Sekolah Rakyat (SR) sesuai amanat pemerintah pusat.
Pada 2025, Pemkot Pasuruan mengalokasikan anggaran sebesar Rp103,2 miliar atau 10 persen dari total APBD untuk penanganan kemiskinan.
"Anggaran ini dijalankan oleh 14 perangkat daerah dengan 79 sub kegiatan yang fokus pada pengurangan beban masyarakat, peningkatan pendapatan, dan penurunan kantong-kantong kemiskinan," ujar Adi.
(ihc/abq)