5 Fakta Eks Dosen UIN Malang yang Viral Guling-guling Diusir Warga

5 Fakta Eks Dosen UIN Malang yang Viral Guling-guling Diusir Warga

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 26 Sep 2025 11:15 WIB
Dosen UIN Malang, Imam Muslimin gulung-gulung saat cekcok dengan tetangganya
Eks Dosen UIN Malang, MIM gulung-gulung saat cekcok dengan tetangganya/Foto: Dok. Istimewa
Malang -

Perseteruan eks dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, MIM, dengan warga perumahan Joyogrand Kavling Depag, Lowokwaru, Kota Malang, terus memanas. Warga bahkan mengusir MIM dan keluarganya dari lingkungan perumahan lewat rapat kesepakatan pada 7 September 2025.

Situasi ini membuat MIM dan keluarganya merasa tidak nyaman tinggal di lingkungan tersebut. Sang istri, RV, menyatakan sudah berniat menjual rumah yang baru ditempati sejak November 2024 dan akan segera pindah setelah rumah terjual.

Sebelumnya, perseteruan mereka semat viral saat MIM divideokan berguling-guling di tanah. Konflik ini juga berbuntut panjang pada mundurnya MIM dari UIN Malang hingga saling lapor antar MIM dan tetangganya, Sahara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut sejumlah faktanya:

1. Diusir warga lewat rapat kesepakatan

Warga Joyogrand Kavling Depag sepakat mengusir MIM dan keluarganya dalam rapat yang digelar 7 September 2025, dan hasilnya tertuang dalam surat resmi yang ditandatangani 25 warga bersama perangkat RT.

ADVERTISEMENT

"Iya benar ada surat itu. Tapi isi dari lima poin pada surat itu tidak benar, semuanya fitnah," ungkap RV.

2. Rumah baru ditempati setahun, kini dijual

MIM dan keluarga membeli tanah sejak 2007, namun baru membangun dan menempati rumah pada November 2024, dan kini terpaksa menjualnya karena konflik dengan warga.

"Kami minta waktu sampai dengan rumah ini laku. Ini masih ditawarkan, alhamdulillah sudah ada 15 orang yang tanya-tanya," kata RV.

3. Keluarga sudah pamit ke warga yang mengusir

Meski menolak tuduhan dalam surat, RV mengaku sudah berpamitan secara langsung kepada pihak-pihak yang menandatangani kesepakatan pengusiran.

"Kami sejak hari Selasa dan Rabu sudah pamitan kepada orang-orang yang mengusir kami. Saya datangi termasuk Bu Sahara, kemudian RT, Sekretaris RT, dan RW," ujar RV.

4. Keluarga menilai tuduhan warga adalah fitnah

Dalam surat kesepakatan, ada lima poin alasan pengusiran, namun RV menegaskan semua tuduhan tidak benar dan keluarga tidak pernah diberi kesempatan tabayyun.

"Jadi poin yang tersebut itu, kami gak pernah dimintai keterangan, gak pernah di mediasi, kami gak pernah diberi kesempatan tabayyun. Tiba-tiba saja kami diusir dari RT ini," tuturnya.

5. Tuduhan terkait fitnah pencabulan dibantah keras

RV menjelaskan bahwa mereka pernah dipanggil oleh perangkat RT, namun bukan terkait keresahan warga melainkan isu yang dianggap fitnah.

"Seperti disebutkan kami dipanggil, kami tidak pernah dipanggil (RT). Kami pernah dipanggil, tapi bukan hal-hal yang meresahkan warga. Melainkan tentang fitnah pencabulan," terangnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Dosen UIN Malang Guling-guling di Tanah saat Ribut dengan Tetangga"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads