Hari Tani Nasional, 158 Petugas Irigasi di Lamongan Tuntut Kepastian Status

Hari Tani Nasional, 158 Petugas Irigasi di Lamongan Tuntut Kepastian Status

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 24 Sep 2025 22:00 WIB
Perwakilan Tenaga Pembantu Operasional Pemeliharaan (TPOP) Jaringan Irigasi PUSDA Jawa Timur yang mendapat ruang untuk menyuarakan aspirasi
Perwakilan Tenaga Pembantu Operasional Pemeliharaan (TPOP) Jaringan Irigasi PUSDA Jawa Timur yang mendapat ruang untuk menyuarakan aspirasi. (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Peringatan Hari Tani Nasional 2025 di Lamongan berlangsung berbeda. Alih-alih turun jalan, 158 Tenaga Pembantu Operasional Pemeliharaan (TPOP) Jaringan Irigasi PUSDA Jawa Timur menyampaikan aspirasi mereka soal kepastian status kerja.

Para TPOP ini sehari-hari bertugas sebagai Petugas Pintu Air (PPA) sekaligus membersihkan jaringan irigasi. Mereka memastikan pasokan air dari Waduk Gondang Sugio, Waduk Prijetan Kedungpring, hingga Bengawan Njero tersalurkan tepat waktu, terutama saat musim tanam ketiga.

Meski peran mereka krusial bagi ribuan hektare sawah di Lamongan, status kepegawaian para TPOP masih menggantung. Hingga kini, mereka tercatat hanya sebagai tenaga kegiatan pengadaan barang dan jasa di bawah PUSDA Jatim, bukan pegawai honorer maupun PPPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap status bisa segera diperjelas, minimal PPPK. Karena secara sistem, kami juga ikut pengisian R1, R2, dan R3," kata salah satu perwakilan TPOP di Lamongan, Fiul kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).

Selain status, para petugas pintu air ini juga menuntut penghasilan yang layak. Saat ini, gaji mereka disebut masih jauh di bawah UMK Lamongan 2025 yang ditetapkan Rp 3.012.164. Padahal, mereka bekerja lima hari dalam sepekan di lapangan untuk menjaga kelancaran irigasi.

ADVERTISEMENT

Lamongan sendiri dikenal sebagai lumbung pangan nasional dan penghasil padi nomor satu di Jawa Timur. Predikat itu tidak lepas dari kerja keras petani yang ditopang sistem irigasi terjaga oleh para TPOP.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua II DPRD Lamongan, Husen, menyebut TPOP sebagai 'pejuang air' yang menentukan hidup-matinya panen di Lamongan. Politisi PDI Perjuangan ini berjanji akan mengawal aspirasi mereka hingga ke DPRD Provinsi Jatim bahkan ke DPR RI.

"Peran mereka sangat vital. Maka wajar jika mereka berharap penghidupannya lebih layak. Kami akan perjuangkan, bukan hanya status, tapi juga pemberdayaan agar mereka bisa maksimal menjalankan tugas," tandas Husen.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads