Walkot Eri Tak Ingin Ada Kos Living Together, Bakal Perketat Aturan

Walkot Eri Tak Ingin Ada Kos Living Together, Bakal Perketat Aturan

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 24 Sep 2025 16:00 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyoroti fenomena kumpul kebo atau living together di kos-kosan. Ia melarang keberadaan kos campur lawan jenis di tengah pemukiman demi menjaga keamanan dan ketertiban.

Eri mengatakan, kos-kosan di Surabaya harus ada ibu atau bapak kos yang tinggal di satu area indekos untuk mengawasi. Menurutnya, pemilik kos harus bertanggung jawab memberikan pengawasan terhadap penghuni kos.

"Berarti, anak kos tadi bisa dipantau benar atau tidaknya, karena apa? Karena kosannya itu berada di pemukiman. Kalau kos itu berada di pemukiman, lalu tidak ada ibu kosnya, lihat saja pasti akan banyak tindak pencabulan di mana-mana," kata Eri, Rabu (24/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum ada orang yang membangun kos-kosan, Eri meminta harus memiliki izin kepada dua pertiga atau minimal sepertiga warga sekitar. Tujuannya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga di pemukiman agar tidak terganggu kos-kosan tersebut.

ADVERTISEMENT

Jika kos-kosan itu dibangun di lingkungan pinggir jalan raya utama, maka tidak perlu izin kepada warga setempat. Karena, tidak ada warga yang terganggu dengan lalu-lalang dari penghuni kos.

"Misal, tiba-tiba ada orang yang buka kos, rumahnya dia ada di pojok gang perkampungan, kemudian (membangun kos) tanpa persetujuan warga. Padahal, dari pintu gerbang sampai ke dalam (perkampungan) banyak warga yang terganggu, lalu bagaimana keamanan kampungnya?," ujarnya.

Jika keamanan kampung tidak terjaga, maka pemukiman penduduk menjadi tidak aman, tidak ada kontrol, dan mengawasi. Oleh karena itu, melalui Kampung Pancasila dapat membantu mengawasi.

"Maka mulai hari ini dengan adanya Kampung Pancasila, ayo diubah semua. Masa di dalam pemukiman ada kos-kosan lelaki-perempuan campur, ditiru nanti sama anak-anak kecil di kampung itu," jelasnya.

Eri juga mengajak seluruh jajarannya untuk melakukan pengawasan ketat terhadap penghuni kos-kosan agar keamanan dan ketertiban di kampung dapat terus dijaga. Tujuan pengawasan terhadap penghuni kos juga memudahkan Pemkot memberikan intervensi secara tepat sasaran.

Ia berpesan kepada jajarannya untuk terus menguatkan nilai-nilai Pancasila ke dalam program Kampung Pancasila. Tujuannya, untuk mempererat rasa gotong royong warga di perkampungan di Kota Surabaya.

"Tolong Kampung Pancasila ini dikuatkan, nilai-nilai Pancasila adalah nilai-nilai yang luhur. Maka dengan bagian-bagian itu lah (nilai Pancasila) nanti yang berhubungan dengan mengganggu (keamanan dan ketertiban) ini bisa kita hindari," pungkasnya




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads