Dramatisnya Pemakaman Pria Malang Berbobot 160 Kg Dibantu Damkar

Round Up

Dramatisnya Pemakaman Pria Malang Berbobot 160 Kg Dibantu Damkar

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 22 Sep 2025 09:10 WIB
Petugas Pemadam Kebakaran membantu proses pemakaman jenazah dengan berat lebih dari 160 kg
Petugas Pemadam Kebakaran membantu proses pemakaman jenazah dengan berat lebih dari 160 kg/Foto: Istimewa
Surabaya -

Bukan hanya keluarga yang berjuang melepas kepergian M (44), tetapi juga petugas pemadam kebakaran. Dengan selang air sebagai penopang, Damkar Kabupaten Malang membantu proses pemakaman jenazah 160 kilogram yang berlangsung dramatis di TPU Mondoroko.

Proses pemakaman berlangsung pada Sabtu (20/9/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Komandan Regu 3 Bidang Damkar Kabupaten Malang, Andrianto, menyebut keterlibatan Damkar dilakukan atas permintaan pihak keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita diminta membantu memakamkan karena berat badan jenazah lebih dari 160 Kg. Pemakaman kita lakukan pada Sabtu (20/9/2025) pukul 10.00 WIB," ungkap Andrianto, Minggu (21/9/2025).

Dalam proses tersebut, Andrianto dibantu enam personel, empat petugas ambulans, keluarga, serta warga sekitar yang bertugas menggali kubur. Pemakaman jenazah M berlangsung sekitar satu jam.

ADVERTISEMENT

Andrianto menjelaskan, awalnya keluarga M meminta bantuan pada Sabtu (20/9) pukul 06.30 WIB. Permintaan itu diverifikasi lebih dulu oleh Damkar Kabupaten Malang.

"Setelah dilakukan verifikasi, ternyata M ini tinggal di kawasan Jalan Sulfat, Kota Malang. Tapi dari keluarga meminta M dimakamkan di TPU Mondoroko karena kalau gak salah biar dekat sama makam orang tuanya," kata dia.

Setelah menerima konfirmasi bahwa galian makam selesai, tim Damkar berangkat pukul 09.30 WIB dan tiba di lokasi setengah jam kemudian. Mereka lebih dulu melakukan observasi sebelum menurunkan jenazah ke liang lahat.

"Setelah beberapa waktu kami dapat konfirmasi lagi kalau galian makam selesai dan berangkat pukul 09.30 WIB. Sampai di lokasi pukul 10.00 WIB, kami mulai melakukan observasi untuk memakamkan jenazah," sambungnya.

Untuk menurunkan jenazah, Damkar memutuskan menggunakan fire hose atau selang air sebagai penahan tandu. Cara ini dipilih karena tanah di sekitar liang lahat merupakan tanah liat yang berisiko ambles jika dipasang alat khusus.

"Memang saat melakukan pemakaman ini kita tidak menggunakan alat khusus seperti rescue tripod atau yang vertikal. Sebab, kita melihat tanah liat ini kemungkinan akan ambles ketika dipasang alat. Sehingga pilihannya kita pakai selang," jelas Andrianto.

Andrianto menambahkan, pengalaman membantu prosesi pemakaman ini menjadi yang pertama kali bagi satuan Damkar Kabupaten Malang.

"Membantu proses pemakaman jenazah ini menjadi pengalaman pertama bagi satuan Pemadam Kebakaran Kabupaten Malang," imbuhnya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads