Keluarga Pastikan Jenazah Korban Longsor Freeport dari Tanda Lahir

Keluarga Pastikan Jenazah Korban Longsor Freeport dari Tanda Lahir

Charolin Pebrianti - detikJatim
Minggu, 21 Sep 2025 17:00 WIB
Suasana rumah duka korban longsor di Freeport
Suasana rumah duka korban longsor di Freeport/Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim
Ponorogo -

Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Wigih Hartono (38), warga Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur. Jenazah Wigih, korban longsor di area tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia, tiba di rumah duka pada Minggu (21/9) dini hari.

Wigih Hartono merupakan satu dari tujuh pekerja yang tertimbun longsor di area Grasberg Block Cave (GBC) PT Freeport Indonesia. Ia ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (20/9) pagi waktu Indonesia Timur. Sementara lima pekerja lain hingga kini masih dalam pencarian.

Adik korban, Imam Arif Susanto, mengaku awalnya mendapat kabar duka bukan dari pihak Freeport, melainkan dari keluarganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dikabari dari mbak, belum dari Freeport. Katanya jangan kaget, ini Hartono kena korban longsor. Sampai saat itu belum ditemukan, cuma didoakan saja," ujar Imam saat ditemui di rumah duka, Minggu (21/9).

ADVERTISEMENT

Menurut Imam, kabar resmi baru diterima dari istri korban pada 9 September sekitar pukul 10.00 WIB.

"Istrinya langsung telepon saya sambil nangis-nangis. Tanggal 10, 11, dan 12 baru ada kontak lagi dari Freeport untuk memberi informasi," jelasnya.

Imam sempat berencana berangkat ke Timika untuk menjemput kakaknya, namun akhirnya tidak jadi. "Rencananya mau ikut ke Timika, tapi nggak jadi karena ke Jakarta dulu. Yang berangkat ke sana itu Mas Irawan, Mas Halim, dan istri almarhum," katanya.

Ia juga bercerita mendapat kabar kondisi terakhir Hartono dari teman-teman sesama pekerja. "Dari teman-teman sempat kontak pakai HT, itu dari TikTok. Saya di atas MCC nunggu Mas Irawan. Posisi waktu itu sudah longsor, setelah itu nggak ada kontak lagi," tambah Imam.

Keluarga meyakini jenazah yang ditemukan adalah Wigih karena ada tanda lahir khas di perutnya. "Dipastikan karena ada tanda lahir seperti toh di perut. Itu yang bikin keluarga yakin," kata Imam.

Meski sudah dipastikan meninggal dunia, keluarga sempat berharap Hartono selamat. "Keluarga ke sana masih ada harapan, nggak tahu itu. Harapannya ya selamat, ketemu," ucap Imam lirih.

Menurut keluarga, Wigih terakhir pulang ke Ponorogo pada Agustus lalu. Ia dikenal humoris, bertanggung jawab, dan dekat dengan keluarga.

"Terakhir tiga hari lalu masih video call, ingin lihat keluarga. Hartono orangnya humoris, ketawa paling keras, nggak merokok, pokoknya lurus. Hidupnya baru tertata, kok dapat insiden seperti ini. Kami sekeluarga nggak menyangka," tutur Imam.

Diketahui, Wigih bekerja di Freeport sejak 2018. Sebelumnya, ia pernah menjadi TKI sebagai tukang las. Istrinya, Jarmini, berasal dari Desa Nambak. Sedangkan Wigih Hartono berasal dari Tulungagung dan menetap di Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Ponorogo bersama istri dan dua anaknya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads