Isak Tangis Sambut Kedatangan Jasad Korban Longsor Freeport di Ponorogo

Isak Tangis Sambut Kedatangan Jasad Korban Longsor Freeport di Ponorogo

Charolin Pebrianti - detikJatim
Minggu, 21 Sep 2025 10:45 WIB
Suasana rumah duka korban longsor Freeport saat di Ponorogo
Suasana rumah duka korban longsor Freeport saat di Ponorogo/Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim
Ponorogo -

Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Wigih Hartono (38), warga Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur. Jenazah Wigih, korban tewas longsor di area tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia, tiba di rumah duka pada Minggu (21/9) dini hari.

Tangis histeris pecah begitu peti jenazah diturunkan. Bahkan sang istri, Jarmini, sempat jatuh pingsan karena tak kuasa melihat suaminya pulang dalam kondisi tak bernyawa.

"Istrinya tadi sampai shock dan lemas saat melihat almarhum disalatkan warga," kata kerabat di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah disalatkan dan disemayamkan di rumah duka, Wigih kemudian dimakamkan di TPU desa setempat. Wigih diketahui telah bekerja di PT Freeport Indonesia selama tujuh tahun terakhir sebagai teknisi listrik.

ADVERTISEMENT

Kepala Dusun Nambak Tengah, Mahmud menyebut, keluarga telah mendapat pemberitahuan langsung dari pihak perusahaan sesaat setelah peristiwa longsor terjadi pada 8 September.

"Peristiwanya tanggal 8, ada kabar longsor di Freeport. Tanggal 9 keluarga dipanggil, dan ternyata Mas Wigih salah satunya. Ada keluarga yang berangkat ke Papua setelah dipanggil, seminggu yang lalu sampai sekarang baru pulang. Jenazah diketahui meninggal Sabtu pagi jam 10, lalu langsung dipulangkan," terang Mahmud kepada wartawan, Minggu (21/9/2025).

Diketahui, Wigih merupakan satu dari tujuh korban tertimbun longsor tambang bawah tanah di area Grasberg Block Cave (GBC) PT Freeport Indonesia. Wigih ditemukan tewas pada Sabtu (20/9) pagi waktu Indonesia Timur. Sementara itu, masih ada lima pekerja lain yang hingga kini belum ditemukan.

Kakak ipar korban, Rohmat mengatakan, Wigih sudah lama bekerja di Freeport sebagai teknisi listrik.

"Mas Wigih sudah kerja di sana sekitar 6-7 tahun. Bulan Agustus kemarin sempat pulang ke rumah, terus balik kerja lagi. Baru dua minggu di sana sudah dapat kabar meninggal," ungkap Rohmat kepada detikJatim, Sabtu (20/9) kemarin.

Menurut Rohmat, Wigih biasanya hanya bisa pulang setiap enam bulan sekali dengan jatah cuti dua minggu.

"Kalau pulkam ya rata-rata dua minggu. Terus balik kerja lagi. Kemarin itu baru balik dua minggu, terus ada kejadian ini," pungkasnya.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads