Maba UM Surabaya Kuliah Gratis Berkat Hafal Al-Qur'an 30 Juz

Maba UM Surabaya Kuliah Gratis Berkat Hafal Al-Qur'an 30 Juz

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 19 Sep 2025 17:00 WIB
Mahasiswa UM Surabaya Nurul Abida Fauzia, yang mendapat kuliah gratis karena hafal Al-Quran.
Mahasiswa UM Surabaya Nurul Abida Fauzia, yang mendapat kuliah gratis karena hafal Al-Qur'an. Foto: Istimewa
Surabaya -

Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tak melulu mengandalkan prestasi akademik. Ada pula jalur lain yang tak kalah membanggakan. Salah satunya dialami Nurul Abida Fauzia. Mahasiswi ini berhasil kuliah gratis di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya berkat kemampuannya menghafal 30 juz Al-Qur'an.

Kini Abida tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Psikologi UM Surabaya. Berkat prestasi luar biasa dalam menghafal kitab suci umat Islam itu, ia mendapatkan beasiswa penuh sehingga bisa menempuh studi tanpa biaya.

"Beasiswa ini benar-benar meringankan keluarga saya. Saya punya dua adik yang masih sekolah, jadi saya sangat bersyukur bisa kuliah gratis di UM Surabaya," kata Abida dengan mata berkaca-kaca, Jumat (19/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan Abida menghafal Al-Qur'an tidak singkat. Dimulai sejak kelas 4 SD, awalnya hanya karena mengikuti kegiatan di pesantren.

ADVERTISEMENT

Motivasi kuat baru muncul saat ia duduk di kelas 3 SMP, tepatnya saat melihat kakak kelasnya menyelesaikan hafalan. Dari situlah tekadnya bulat ingin membuat orang tua bangga, sekaligus menghadiahkan mahkota di akhirat kelak untuk mereka.

"Proses itu penuh air mata. Tantangan terberat saat merasa futur. Saya tipe yang sulit menghafal. Ditambah lagi, waktu itu harus menghafal jauh dari orang tua. Rasanya benar-benar berat," ceritanya.

Berbekal kesabaran, istiqamah, dan konsisten, Abida akhirnya menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur'an dalam waktu tujuh tahun. Kini, Abida memulai perjalanan barunya sebagai mahasiswi Psikologi.

Meski perkuliahan baru akan dimulai, Abida sudah memikirkan bagaimana menjaga hafalannya di tengah kesibukan nanti. Baginya, kuncinya terletak pada komitmen.

"Saya selalu ingat kata-kata, luangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an, jangan menunggu waktu luang. Quote-nya sederhana, tapi ngena banget buat saya," ujarnya.

Abida sendiri bercita-cita menjadi seorang profesional muda di bidangnya, tanpa meninggalkan hafalan Al-Qur'an. Ia ingin ilmunya bermanfaat bagi orang banyak, sekaligus terus menjaga Al-Qur'an dalam dirinya.

Kepada anak-anak muda yang juga ingin menghafal Al-Qur'an, Abida pun menyampaikan pesan sederhana namun penuh makna.

"Nikmati saja prosesnya. Menghafal itu memang tidak mudah, karena hadiahnya surga. Jangan terburu-buru. Bukan soal siapa paling cepat banyak hafalan, tapi siapa yang paling kuat menjaganya," pungkasnya.

Abida merupakan anak dari pasangan Mochammad Safii dan Surati. Sang ayah bekerja membantu memandikan jenazah di rumah sakit, namun pada Mei lalu mengalami kecelakaan dan tidak bisa lagi melanjutkan pekerjaan.

Kini, untuk menyambung hidup, keluarga Abida hanya mengandalkan dagangan kecil. Ayah dan ibunya berjualan bumbu pecel.




(irb/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads