Drama Kocak Eks Dosen UIN Malang Habis Guling-guling Lalu Pura-pura Stroke

Round Up

Drama Kocak Eks Dosen UIN Malang Habis Guling-guling Lalu Pura-pura Stroke

Amir Baihaqi - detikJatim
Rabu, 17 Sep 2025 08:45 WIB
Dosen UIN Malang, IM ketika datang dengan kondisi kepala terbalut plester kain
Eks Dosen UIN Malang bersama istrinya saat pura-pura stroke dengan plester kain di kepala (Foto: Tangkapan layar)
Malang -

Drama perseteruan eks Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang bernama Imam Muslimin dengan tetangganya kembali jadi sorotan. Kali ini, ia disebut pura-pura stroke usai berselisih dengan tetangganya, Sahara.

Dalam unggahan Sahara di akun TikTok, terlihat Imam duduk dengan kepala dibalut plester kain cokelat sambil didampingi istrinya. Sahara menuding Imam berpura-pura mengalami stroke untuk memperkuat laporannya ke polisi. Ini setelah videonya gulung-gulung saat cekcok viral.

"Dia melapor ke kantor polisi, ngakunya karena kasus pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan oleh kami. Padahal dia sendiri yang membanting diri (gulung-gulung) ke permukaan bumi di kantor polisi sempat-sempatnya akting stroke astaghfirullah," tulis Sahara dalam postingannya dilihat detikJatim, Selasa (16/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sahara menyampaikan, Imam sebelumnya menuduh salah satu pegawainya telah menganiaya dirinya. Padahal fakta yang terjadi tidak ada kekerasan yang dilakukan terhadap IM. "Demi Allah, disentuh saja tidak. Tapi dia mengatakan telah dipukuli bapak ini," ujar Sahara saat ditemui di rumahnya.

Saat mendatangi kantor polisi, Imam ditemani istrinya. Momen itu juga diabadikan oleh Sahara dan diunggah di media sosialnya. "Setiap hari ada saja persoalan dia itu. Hingga kami pernah di mediasi di kantor polisi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sahara sendiri berencana akan melaporkan perbuatan Imam ke pihak kepolisian. Namun, Sahara berharap melalui viralnya video yang diunggah dapat membuat efek jera agar mendapat sanksi sosial.

"Saya berharap dia dapat sanksi sosial di media sosial, dia diusir dari lingkungan sekitar dan dihukum secara pidana kalau tidak terbukti bersalah," pungkasnya.

Eks Dosen UIN Malang Muncul Beri Klarifikasi

Viralnya ulah Imam yang viral itu ternyata mendapat perhatian pihak kampus dan Kementerian Agama (Kemenag). Imam lantas dipanggil untuk klarifikasi.

Dalam kesempatan itu, ia juga memberi tanggapannya soal dirinya yang viral. Ia menegaskan ingin mengakhiri perseteruan demi hidup damai dengan semua orang termasuk tetangganya.

"Kami ingin selesai. Kami ingin hidup damai," ujar Imam Muslimin ditemui wartawan di kampus UIN Maliki, Selasa (16/9/2025).

Hal serupa juga disampaikan istrinya, Rosida Vignesvari, saat menghadiri undangan klarifikasi dari pihak rektorat UIN Maliki bersama Kementerian Agama.

Rosida menyampaikan bahwa dirinya bersama suami telah membeli sebidang tanah yang kini ditempati di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, sejak 2008 lalu, dan baru bisa mendirikan rumah pada 2022 silam.

Rosida bersama Imam Muslimin juga menuntut perangkat di lingkungan setempat agar memberikan pengawasan secara langsung dengan turun ke lapangan. Meski demikian, Imam masih berdalih bahwa aksinya yang viral merupakan fitnah ynag keji.

"Itu fitnah keji yang dilakukan oleh orang yang hasut kepada saya. Dan semuanya tidak ada satupun yang benar," katanya.

Imam menuding video yang beredar di TikTok sudah dipelintir. Ia menyebut Sahara lah yang justru memframing dan memviralkan dirinya di media sosial.

"Berita yang beredar di tiktok itu semua di framing oleh ibu Sahara. Sebenarnya ibu Sahara lah yang mohon maaf 'minta kepada saya' maksudnya bisa minta artikel, bisa minta tulisan," tambahnya.

Imam menegaskan dirinya tidak mungkin melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan. "Saya ini orang yang anti zina. Kenapa? Saya ini khafidul quran dan saya hamilul quran," terang Imam.

Bantah Dicopot Kampus

Imam juga membantah dirinya telah dicopot dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki). Ia meluruskan bahwa dirinya sudah mundur dari kampus sejak sebelumnya.

"Saya mundur, saya sudah mengajukan surat untuk mundur jadi dosen. Suratnya bisa dilihat," ujar Imam.

Imam menyampaikan bahwa surat mundur sebagai pengajar sudah disampaikan kepada Direktur Pasca Sarjana UIN Maliki. Karena dirinya selama ini mengajar di pasca sarjana sebagai dosen filsafat tasawuf.

Imam juga membeberkan alasan dirinya mundur sebagai dosen. Salah satunya karena tidak satu pun mahasiswa yang mengikuti jam perkuliahan saat dirinya mengajar. Selain itu, ia juga ingin fokus pada masalah yang dihadapi.

"Karena saya masuk kelas, tidak ada mahasiswa datang. Saya WA (WhatsApp) tidak ada yang menjawab. Ok, daripada saya sakit hati," ujarnya.

"Agar supaya apa, kalau ada hal-hal yang diperlukan dengan saya, agar tidak mengganggu jam kerja saya," tegasnya.




(hil/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads