Dosen UIN Malang Cekcok Sambil Guling-guling Dicopot Kampus

Dosen UIN Malang Cekcok Sambil Guling-guling Dicopot Kampus

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 16 Sep 2025 10:00 WIB
UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Kota Malang.
UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Kota Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang buka suara terkait dosen berinisial IM yang viral karena guling-guling saat terlibat cekcok dengan warga. Pihak kampus menegaskan, insiden yang menyeret dosennya itu merupakan urusan pribadi sehingga penyelesaiannya diserahkan kepada pihak-pihak terkait.

Saat ini, dosen tersebut telah diberi sanksi indisipliner. Dia sudah tak lagi mengajar, diganti dengan dosen lainnya.

Sebelumnya, beredar video menampilkan oknum dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim terlibat cekcok dengan warga dekat rumahnya. Dosen itu juga disebut membawa mahasiswanya untuk datang ke lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video yang beredar, tampak seorang pria berambut uban yang diidentifikasi sebagai dosen itu terlibat adu mulut dengan seorang wanita yang merekam kejadian tersebut. Bahkan, salah satu video menampakkan lelaki itu menjatuhkan diri di jalan dan berguling-guling di sebuah lahan kosong yang berada di tepi jalan.

Dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa sang dosen membawa mahasiswanya untuk datang ke lokasi. Unggahan lain menyatakan bahwa insiden ini dipicu oleh persoalan dosen dengan warga yang tinggal hampir berdekatan.

ADVERTISEMENT

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Muhammad Walid membantah kehadiran para mahasiswa sengaja untuk membuat gerakan perlawanan. Mereka datang karena diminta oknum dosen untuk mengikuti perkuliahan di rumahnya. Keputusan itu dinilai melanggar sehingga telah diberikan sanksi indisipliner.

"Sesuai keterangan dari mahasiswa mereka datang untuk kuliah di rumah yang bersangkutan. Itu jelas melanggar dan sudah kita beri tindakan," jelas Walid, Senin (15/9/2025).

Walid mengaku, dosen berinisial IM memang mengajar salah satu mata kuliah di fakultasnya untuk mahasiswa semester awal. Pada perkuliahan perdana yakni 25 Agustus 2025, sang dosen memberikan pembelajaran di kampus.

"Baru perkuliahan minggu kedua, mahasiswa diundang ke rumahnya. Dalam video terlihat mahasiswa pada lari, karena takut dan mereka memang tidak tahu apa-apa," beber Walid.

Lantaran pelanggaran disipilin yang dilakukan, lanjut Walid, dosen IM kini dinonaktifkan mengajar di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

"Sudah kita ganti setelah peristiwa itu. Karena memang dosen mengajar di rumah itu tidak boleh. Selain di sini juga mengajar di pascasarjana," pungkas Walid.

Sementara itu, Pranata Humas Ahli Muda UIN Maulana Malik Ibrahim Malang M. Fathul Ulum Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang buka suara menanggapi beredarnya beberapa video viral di media sosial tersebut.

"Iya benar dosen UIN Malang," ujar saat dikonfirmasi, Senin (15/9/2025).

Ulum menyebut bahwa insiden melibatkan dosen berinisial IM dengan warga merupakan persoalan pribadi. Sehingga penyelesaian masalah diserahkan kepada pihak-pihak yang terkait.

"Tapi itu urusan antar tetangga, jadi urusan pribadi. Biar diselesaikan pribadinya," tegasnya.

Pengakuan Tetangga Soal Kelakuan Oknum Dosen

Sahara, warga yang tinggal bersebelahan dengan IM di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, mengaku menjadi korban IM.

Bukan hanya dinilai cukup arogan. IM juga beberapa kali melakukan perbuatan yang dianggap melecehkan Sahara sebagai perempuan.

"Jadi yang bersangkutan ini juga melakukan pelecehan secara verbal dan saya punya bukti. Dia juga mencemarkan nama baik saya pribadi, pencemaran nama baik usaha saya (rental), merusak beberapa mobil, memblokade jalan dan penyerbuan massa," ungkap Sahara ditemui di kediamannya, Senin (15/9/2025).

Penyerbuan massa disebut Sahara terjadi pada 1 September 2025. Massa yang kemudian diketahui adalah mahasiswa itu diduga sengaja diminta IM untuk melakukan intimidasi serta adu domba.

"Ini ada bukti CCTV, mereka kemudian datang. Kemudian dia (IM) bilang 'ayo serang'. Kalimat itu konotasinya kan negatif," ungkapnya.

Sahara baru mengetahui massa datang begitu banyak itu ternyata mahasiswa UIN Maliki. Setelah mereka berhamburan pergi dan di antaranya dari mereka berhasil dimintai klarifikasi.

"Setelah mereka pergi, saya sempat bicara dengan beberapa orang. Ternyata mereka mahasiswa dan tidak tahu, datang karena diminta dia (IM) untuk kuliah," beber Sahara.

Sahara juga mengungkap, salah satu video menampilkan IM cekcok hingga berguling-guling di atas tanah. Karena menuding salah satu pegawainya telah melecehkan istrinya.

"Yang itu (video guling-guling) nuduh salah satu pekerja saya telah melecehkan istrinya. Padahal itu tidak benar, terus marah-marah dan sampai menjatuhkan diri ke tanah itu," ungkapnya.

Sahara berencana akan melaporkan perbuatan IM ke pihak kepolisian. Namun, dirinya berharap melalui viralnya video yang diunggah dapat membuat efek jera agar mendapat sanksi sosial.

"Saya berharap dia dapat sanksi sosial di media sosial, dia diusir dari lingkungan sekitar dan dihukum secara pidana kalau tidak terbukti bersalah," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads