Video dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) cekcok dengan tetangga viral di media sosial. Tetangga menyebut, dosen berinisial IM itu kerapkali bertindak yang memicu keretakan antarwarga.
Sahara, warga yang tinggal bersebelahan dengan IM di Jalan Joyogrand Kavling Depag III Atas, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, mengaku menjadi korban IM.
Bukan hanya dinilai cukup arogan. IM juga beberapa kali melakukan perbuatan yang dianggap melecehkan Sahara sebagai perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang bersangkutan ini juga melakukan pelecehan secara verbal dan saya punya bukti. Dia juga mencemarkan nama baik saya pribadi, pencemaran nama baik usaha saya (rental), merusak beberapa mobil, memblokade jalan dan penyerbuan massa," ungkap Sahara ditemui di kediamannya, Senin (15/9/2025).
Penyerbuan massa disebut Sahara terjadi pada 1 September 2025 lalu. Massa yang kemudian diketahui adalah mahasiswa itu diduga sengaja diminta IM untuk melakukan intimidasi serta adu domba.
"Ini ada bukti CCTV, mereka kemudian datang. Kemudian dia (IM) bilang 'ayo serang'. Kalimat itu konotasinya kan negatif," ungkapnya.
Sahara baru mengetahui massa datang begitu banyak itu ternyata mahasiswa UIN Maliki. Setelah mereka berhamburan pergi dan di antaranya dari mereka berhasil dimintai klarifikasi.
"Setelah mereka pergi, saya sempat bicara dengan beberapa orang. Ternyata mereka mahasiswa dan tidak tahu, datang karena diminta dia (IM) untuk kuliah," beber Sahara.
Sahara juga mengungkap, salah satu video menampilkan IM cekcok hingga berguling-guling di atas tanah. Karena menuding salah satu pegawainya telah melecehkan istrinya.
"Yang itu (video guling-guling) nuduh salah satu pekerja saya telah melecehkan istrinya. Padahal itu tidak benar, terus marah-marah dan sampai menjatuhkan diri ke tanah itu," ungkapnya.
Sahara berencana akan melaporkan perbuatan IM ke pihak kepolisian. Namun, dirinya berharap melalui viralnya video yang diunggah dapat membuat efek jera agar mendapat sanksi sosial.
"Saya berharap dia dapat sanksi sosial di media sosial, dia diusir dari lingkungan sekitar dan dihukum secara pidana kalau tidak terbukti bersalah," pungkasnya.
Sebelumnya, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang buka suara menanggapi beredarnya beberapa video viral di media sosial tersebut.
"Iya benar dosen UIN Malang," ujar Pranata Humas Ahli Muda UIN Maulana Malik Ibrahim Malang M. Fathul Ulum dikonfirmasi terpisah.
(auh/abq)