Lubang menganga di ruas jalan kabupaten Ngunut, Tulungagung, sudah jadi pemandangan sehari-hari warga setempat. Jalan sepanjang hampir satu kilometer itu tak hanya menyulitkan mobilitas, tapi juga berulang kali memakan korban kecelakaan.
Kesal karena tak kunjung ada perbaikan, warga akhirnya memilih menanam pohon pisang di tengah jalan. Aksi ini menjadi simbol protes atas janji pemerintah yang tak kunjung ditepati, sekaligus jeritan agar nyawa tak lagi jadi taruhan di jalanan rusak.
Dari pantauan detikJatim, sejumlah pohon pisang tampak berjajar di tengah jalan di Lingkungan 8, Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Aksi warga dilakukan pada ruas jalan sepanjang hampir satu kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga Riyanto mengatakan, penanaman pohon pisang dilakukan warga sebagai bentuk protes atas kerusakan parah ruas jalan kabupaten selama setahun terakhir.
"Kondisi parah seperti ini, banyak yang lubang. Kerusakan ini sudah terjadi sekitar setahun terakhir," kata Riyanto, Senin (15/9/2025).
Rusaknya akses jalan ini menyulitkan akses mobilitas warga, bahkan sering mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. "Tadi malam itu ada yang kecelakaan juga," ujarnya.
Menurutnya warga telah berulang kali menyampaikan kondisi ruas jalan itu pemerintah, namun hingga kini tidak kunjung diperbaiki.
Pada musim penghujan kondisi kerusakan jalan semakin parah. Titik lubang yang awalnya sedikit bertambah banyak dan melebar.
"Yang bahaya itu kalau malam hari dan hujan, orang yang lewat itu nggak tahu kalau banyak lubang dan dalam, sehingga banyak yang kecelakaan," imbuhnya.
Pihaknya berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung segera turun tangan untuk melakukan perbaikan, agar akses warga kembali lancar dan tidak berbahaya.
"Semoga segera ditangani. Kendaraan yang lewat sini bukan hanya warga Ngunut, tapi juga dari berbagai daerah," jelas Riyanto.
(auh/hil)