Kecelakaan bus rombongan nakes Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember di jalur wisata Gunung Bromo, Probolinggo menyisakan pilu bagi keluarga korban meninggal. Seorang anak yang kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan itu mendadak menjadi yatim piatu.
Anak yang malang itu adalah putra dari Hendra Pratama (37) seorang Customer Service di RSBS Jember. Hendra bersama istrinya, Wardatus Soleha (35), dan anak bungsu mereka, Aiza Fahrani Agustin (7) meninggal dalam kecelakaan maut itu.
"Hendra punya dua anak. Anaknya yang ikut menjadi korban merupakan anak kedua. Anak pertama mereka yang laki-laki tidak ikut," ujar Taufik Hidayah, paman Hendra saat dihubungi detikJatim, Minggu (14/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, anak sulung pasangan Hendra dan Wardatus yang merupakan warga Jl Sultan Agung 1, Kepatihan, Kaliwates, Jember itu menjadi yatim piatu dan sekaligus sebatang kara karena adiknya yang masih berusia 7 tahun turut meninggal dalam kecelakaan tragis itu.
Taufik mengungkapkan Hendra bersama istri dan anak mereka turut rombongan wisata karyawan RSBS ke Gunung Bromo sejak Sabtu (13/9) malam. Dia terkejut pada Minggu siang dapat kabar duka kecelakaan itu karena masih sempat melihat status WhatsApp keluarga ini berfoto bersama di Bromo.
"Pagi tadi saya masih melihat histori di WhatsApp istrinya, mereka masih sempat berfoto di atas mobil jeep berlatar gunung Bromo. Namun siangnya ada informasi bus yang ditumpangi bersama teman-temannya dari RS Bina Sehat mengalami kecelakaan saat pulang dari gunung Bromo," kata Taufik.
Jenazah Hendra bersama istri dan anaknya rencana akan dimakamkan di desa Serut, Kecamatan Panti.
"Istrinya memang asli (desa) Serut. Rencana dimakamkan di sana," kata Taufik.
Sementara hingga pukul 18.00 WIB, sejumlah keluarga korban mulai berdatangan ke RSBS Jember di Jl Jayanegara, Keluarahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates. Mereka tampak berkumpul di depan ruang IGD.
(dpe/abq)