Tugas Terakhir Komandan Regu Damkar, Tersengat Listrik Saat Pembasahan

Round-Up

Tugas Terakhir Komandan Regu Damkar, Tersengat Listrik Saat Pembasahan

Denza Perdana - detikJatim
Sabtu, 06 Sep 2025 07:30 WIB
Sejumlah petugas pemadam kebakaran melakukan pembasahan saat terjadinya kebakaran di pondok Pesantren Nabil Husein di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (12/3/2025). Menurut petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda, kebakaran diduga akibat hubungan pendek listrik pada lantai tiga gedung ruang guru dari pondok pesantren itu dan tidak ada korban jiwa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi petugas Damkar sedang pembasahan. (Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Surabaya -

Suasana duka menyelimuti Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya. Seorang komandan regu bernama Edi gugur saat bertugas.

Almarhum Edi diduga meninggal tersengat listrik saat sedang menangani pemadaman api di sebuah rumah di Jalan Sememi Jaya VIII, Benowo, Surabaya, Jumat (5/9/2025) dini hari.

Kepala Dinas PMK Kota Surabaya Laksita Rini Sevriani menyebutkan Edi diduga tersengat listrik saat pembasahan di bagian dalam rumah yang terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu melakukan pemadaman yang ada di Jalan Sememi Jaya, sepertinya beliau terkena sengatan listrik," katanya dikutip dari Radio Suara Surabaya.

Bagaimana kronologi Edi tersengat listrik belum bisa dipastikan, sebab menurutnya, listrik di bangunan itu sebenarnya sudah dipadamkan.

ADVERTISEMENT

"Tapi kemungkinan ada kabel yang menjuntai dari atas. Kayaknya mungkin mengenai beliau," ujarnya.

Laksita menambahkan, Edi masuk ke dalam bangunan untuk memastikan kondisi benar-benar aman.

"Mungkin Pak Edi memegang, tiba-tiba tersetrum dan jatuh. Waktu terjatuh posisinya di dalam bangunan untuk mengecek pembasahan," jelasnya.

Sebenarnya, sebagai Komandan Regu Edi sudah berhasil mengendalikan situasi kebakaran. Sebab proses pemadaman sudah sampai pada tahap pembasahan.

"Almarhum masuk kondisi sudah dalam tahap pembasahan. Jadi situasinya sudah seperti itu (kondusif)," pungkasnya.

Edi meninggalkan seorang istri dan dua anak yang kini harus menerima kenyataan pahit kehilangan sosok ayah sekaligus pahlawan.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads