Surabaya kini semakin dikenal sebagai kota yang rindang dan indah berkat kehadiran ribuan pohon Tabebuya yang menghiasi jalanan protokol. Ketika musim berbunga tiba, bunga-bunga Tabebuya bermekaran dengan warna mencolok seperti pink, putih, kuning, merah, hingga ungu. Pemandangan ini kerap membuat warganya merasa seolah sedang berjalan di bawah sakura Jepang, sehingga tak heran jika momen mekar Tabebuya selalu viral di media sosial.
Keindahan Tabebuya bukan hanya membuat jalanan Kota Pahlawan tampak menawan, tetapi juga memberi banyak manfaat. Mulai dari menyerap polusi udara, memberi keteduhan, hingga menambah estetika kota. Bahkan, para ahli menyebut pohon Tabebuya aman ditanam di area rumah karena akarnya tidak merusak bangunan. Dengan berbagai keunggulannya, tak heran jika Tabebuya kini semakin populer sebagai pohon penghias jalanan maupun pekarangan rumah.
Penanaman Tabebuya di Kota Surabaya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Kota Surabaya mulai menanam pohon Tabebuya sejak 2010. Setidaknya terdapat dua spesies utama yang ditanam, yakni Tabebuia Rosea (daun lebar) dan Tabebuia Chrysantha (daun kecil). Hingga tahun 2022, jumlah pohon Tabebuya di Surabaya mencapai 16.263 batang dengan berbagai warna bunga: putih dan pink sebanyak 11.392 pohon, kuning 4.609 pohon, ungu 100 pohon, serta merah 162 pohon.
Pohon-pohon ini tersebar di berbagai jalan protokol seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir. Soekarno, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Manyar, Jalan Kertajaya, Jalan Ngagel, Jalan Diponegoro, hingga Jalan Gentengkali. Saat musim berbunga, kawasan tersebut berubah menjadi koridor penuh warna yang selalu menarik perhatian masyarakat maupun wisatawan.
Mengenal Pohon Tabebuya
Secara ilmiah, Tabebuya dikenal dengan nama Handroanthus chrysotrichus dan berasal dari Brasil. Pohon ini cocok tumbuh di daerah tropis maupun subtropis, sehingga sangat sesuai dengan iklim Indonesia. Tabebuya dapat berkembang biak melalui biji maupun cangkok, dengan tinggi pohon yang bisa mencapai 10 meter.
Keistimewaannya, pohon ini mampu bertahan di cuaca kering. Ketika musim berbunga, bunganya bermekaran sangat lebat dan bertahan dari awal musim kemarau hingga menjelang musim hujan. Ada berbagai jenis warna bunga Tabebuya, mulai dari putih, merah muda, kuning, jingga, magenta, hingga plum. Bentuk bunganya menyerupai terompet kecil yang tumbuh bergerombol.
Cara Menanam dan Merawat Tabebuya
Menanam Tabebuya bisa dimulai dengan membeli benih di toko tanaman, dengan harga yang cukup terjangkau. Benih ditanam di pot kecil menggunakan tanah bercampur kompos organik, lalu ditempatkan di area yang terkena sinar matahari. Bibit perlu disiram setiap hari agar tumbuh optimal.
Setelah bibit berdaun dan batangnya mulai tinggi, pindahkan ke pot lebih besar atau tanam langsung di pekarangan. Perawatan selanjutnya cukup sederhana, yaitu memberi pupuk dua kali setahun, memangkas cabang mati atau rusak, serta mengurangi pupuk setelah pohon berusia lebih dari tiga tahun agar tidak menghambat proses berbunga.
Manfaat Pohon Tabebuya
Selain mempercantik kota, pohon Tabebuya juga memiliki manfaat ekologis. Daun dan bunganya yang rimbun berfungsi sebagai peneduh sekaligus penyerap polusi, sehingga membantu menurunkan suhu udara di sekitarnya. Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri, menyebut Tabebuya efektif untuk penghijauan kota sekaligus meningkatkan kualitas udara.
Tak hanya itu, pohon Tabebuya yang rimbun juga menjadi habitat alami bagi burung dan satwa kecil lainnya. Dengan kata lain, keberadaannya bukan hanya menambah estetika, tetapi juga memperbaiki ekosistem perkotaan.
(ihc/irb)