Jalal Sulap Area Makam Leluhur Jadi Rumah Pohon yang Unik

Jalal Sulap Area Makam Leluhur Jadi Rumah Pohon yang Unik

Suparno - detikJatim
Sabtu, 13 Sep 2025 12:20 WIB
Jalal sehari-harinya menghabiskan waktu dirumah pohon untuk mencari ketenangan hati.
Rumah Pohon Jalal di Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Kisah inspiratif datang dari Jalal (38), warga Dusun Ganting, Tulangan, Sidoarjo. Ia membangun rumah pohon unik di atas makam leluhur desanya. Bukan karena tren atau gaya hidup, melainkan berawal dari mimpi yang dialami orang tuanya puluhan tahun lalu.

Kepada detikJatim, Jalal menceritakan bahwa sekitar tahun 2004 orang tuanya bermimpi bertemu sosok berpakaian serba putih, berjubah, dan bersorban. Dalam mimpi itu, sosok misterius tersebut menyampaikan pesan bahwa makam leluhur di Ganting dalam kondisi kotor dan tak terawat.

"Orang tua saya mimpi ada orang pakai baju putih, katanya makam di sini kotor. Waktu itu saya masih umur 20 tahun, habis dengar cerita itu saya langsung merasa terpanggil," ujar Jalal saat ditemui di rumah pohonnya, Sabtu (13/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak saat itu, Jalal dengan sukarela membersihkan area makam setiap hari. Fokus utamanya adalah makam Mbah Kluntung, tokoh yang dikenal sebagai pembabat pertama Desa Ganting.

ADVERTISEMENT

Namun, delapan tahun kemudian musibah datang. Angin kencang merobohkan sejumlah pohon besar di area makam, termasuk pohon kepuh tua yang selama ini menjadi peneduh utama. Jalal bersama teman-temannya lalu menanam lima pohon beringin sebagai pengganti.

"Biar tetap teduh, kami tanam beringin. Saya atur jaraknya biar seimbang. Alhamdulillah sekarang tumbuh subur," katanya.

Seiring waktu, pohon-pohon beringin itu tumbuh besar. Setelah 15 tahun, akarnya menjalar ke berbagai arah. Dari keinginan merapikan akar agar tidak merusak pekarangan makam, Jalal justru mendapatkan ide untuk merakit struktur rumah pohon.

"Awalnya gak niat bikin rumah pohon. Tapi karena akarnya udah kuat dan menjalar, saya rakit dari akar itu, biar rapi dan gak ganggu pekarangan," jelasnya.

Rumah pohon tersebut kemudian dilengkapi dengan banner-banner di bagian dalam, agar akar pohon tetap terlihat alami.

"Saya pasang banner di dalam, biar akar beringinnya kelihatan, biar orang tahu ini pohon asli. Bukan tempelan," tambah Jalal.

Kini, Jalal hampir setiap hari berada di sekitar rumah pohon itu. Ia membersihkan halaman, merawat makam, serta menjaga lingkungan agar tetap asri.

"Saya asli sini, lahir di dusun ini. Kalau bukan saya yang rawat makam Mbah Kluntung, siapa lagi? Gak ada rasa takut sama sekali, malah nyaman di sini," ujarnya santai.

Sejak mulai membersihkan makam pada 2004, Jalal mengaku tak pernah merasa ragu atau takut. Sekitar tahun 2008 ia mulai merakit struktur akar di sisi selatan makam, lalu perlahan merambah ke sisi utara.

"Gak pernah takut. Ini tempat leluhur saya, yang babat desa Ganting. Justru saya merasa tenang di sini," imbuhnya.

Menurut Jalal, menjaga warisan leluhur tidak harus dilakukan dengan hal besar. Dari ketulusannya, makam tua yang dulunya terbengkalai kini menjadi tempat yang rindang, bersih, dan menyejukkan.

"Selain itu juga untuk mengingatkan kepada warga yang kesukaannya berburu hewan liar di area makam. Apabila itu dilanggar akan terjadi sesuatu terhadap orang yang melanggar tersebut. Sering terjadi, baru saja masuk area kalau tujuan berburu hewan liar, tiba-tiba orang tersebut berlari ketakutan," pungkas Jalal.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads