Tahun 2025 menjadi penanda peringatan ke-13 penyelenggaraan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Indonesia, dan kali ini Kabupaten Mojokerto terpilih sebagai tuan rumah.
Peringatan ini menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen seluruh pihak dalam mengurangi risiko bencana melalui upaya mitigasi, sistem peringatan dini, serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.
Berbagai langkah nyata yang telah, sedang, dan akan terus dilakukan terbukti berkontribusi signifikan dalam menurunkan indeks risiko bencana nasional, termasuk menekan angka korban jiwa maupun kerugian harta benda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, tantangan dalam penanggulangan bencana semakin kompleks. Faktor perubahan iklim, urbanisasi pesat, serta pertambahan jumlah penduduk menuntut kesiapsiagaan yang lebih kuat dan berkesinambungan.
Dengan mengusung tema "Bencana Tidak Bisa Menunggu, Kesiapsiagaan Harus Menjadi yang Utama", Bulan PRB 2025 menghadirkan slogan "Tangguh Rek" sebagai semangat untuk memperkuat ketahanan masyarakat Jawa Timur, khususnya Mojokerto, dalam menghadapi berbagai kondisi dan ancaman bencana.
Pemilihan Jawa Timur
Melansir video Kick Off peringatan Pengurangan Wisiko Bencana (PRB) 2025 yang diunggah di YouTube BNPB Indonesia, pemilihan Jawa Timur menjadi lokasi peringatan Bulan PRB 2025 dilandasi beberapa alasan.
Komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung penyelenggaraan acara berskala nasional menjadi salah satu faktor utama. Jawa Timur juga memiliki fasilitas pendukung memadai untuk menggelar rangkaian kegiatan besar, mulai dari ruang pameran, sarana pendidikan kebencanaan, hingga infrastruktur penunjang mobilitas peserta.
Selain itu, tingginya potensi partisipasi masyarakat Jawa Timur menjadikan provinsi ini ideal sebagai tuan rumah. Partisipasi aktif dari masyarakat diharapkan dapat memperkuat budaya sadar bencana sekaligus memperluas jangkauan pesan kesiapsiagaan hingga ke lapisan masyarakat terkecil.
Filosofi Penyelenggaraan di Mojokerto
Pemilihan Mojokerto sebagai pusat kegiatan Bulan PRB 2025 memiliki makna filosofis yang mendalam. Mojokerto dikenal sebagai "Gerbang Nusantara" karena erat kaitannya dengan kejayaan Kerajaan Majapahit di masa lalu.
Mengingat nilai historis tersebut, Mojokerto dipandang sebagai simbol gerbang perubahan menuju Indonesia yang lebih tangguh menghadapi risiko bencana.
Dengan semangat sejarah Majapahit yang kuat, penyelenggaraan Bulan PRB di Mojokerto diharapkan mampu menjadi titik balik untuk membangun peradaban modern yang tetap berakar pada budaya lokal, sambil memperkuat sistem ketangguhan bencana di tingkat nasional.
Logo, Maskot, dan Slogan Bulan PRB 2025
![]() |
Logo Bulan PRB 2025 menampilkan perpaduan unsur-unsur lokal Mojokerto dengan simbol nasional. Surya Majapahit dihadirkan sebagai lambang sumber kehidupan dan perlindungan dari segala arah, mencerminkan semangat membangun ketangguhan bencana yang berakar dari bumi Nusantara.
Sementara itu, maskot mengambil inspirasi dari sosok Gajah Mada, mahapatih Majapahit yang dikenal sebagai pelindung rakyat. Maskot ini divisualisasikan dengan tangan yang menggenggam erat, melambangkan semangat kebersamaan, perlindungan, serta ketangguhan dalam menghadapi ancaman bencana.
Adapun slogan "Tangguh Rek" dipilih karena singkat, mudah dipahami, dan sarat makna. Kata "rek" menjadi identitas khas Jawa Timur yang akrab di telinga masyarakat, sekaligus menyatukan semangat seluruh Indonesia untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana.
Rangkaian Kegiatan Bulan PRB 2025
Peringatan Bulan PRB 2025 akan berlangsung selama 1-3 Oktober 2025 dengan serangkaian acara edukatif, budaya, hingga hiburan rakyat.
- 1 Oktober 2025: Sharing Session, Pelatihan Masyarakat, Pameran Bulan PRB, Lomba Ranking 1, dan Lomba Bulan PRB.
- 2 Oktober 2025: Sharing Session, Pelatihan Masyarakat, Pameran, Disaster Leadership Forum (Forum Kalaksa), Pesta Rakyat, serta Malam Puncak yang dimeriahkan dengan Shalawatan, Tausiyah Kebencanaan, Launching Logo HUT ke-80 Jawa Timur, hingga atraksi spektakuler Drone Light Show.
- 3 Oktober 2025: Senam Bulan PRB, Lomba Ranking 1, Pameran, Field Trip, dan kegiatan penanaman bibit pohon sebagai simbol kepedulian lingkungan.
Selain itu, selama acara berlangsung juga tersedia berbagai layanan untuk masyarakat, seperti medical check-up gratis, donor darah, sunat massal, layanan pijat listrik dan kretek, hingga Samsat keliling.
Capaian yang Diharapkan
Melalui penyelenggaraan Bulan PRB 2025 di Mojokerto, terdapat sejumlah capaian penting yang diharapkan, antara lain sebagai berikut.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesiapsiagaan bencana.
- Memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana.
- Mendokumentasikan praktik baik dalam upaya pengurangan risiko bencana.
- Menjadi ruang berbagi pengalaman antar daerah terkait kebencanaan.
- Menjalin silaturahmi antar pelaku kebencanaan di seluruh Indonesia.
- Menggerakkan ekonomi lokal melalui UMKM, pariwisata, dan sektor pendukung lainnya.
Dengan capaian tersebut, Bulan PRB 2025 di Mojokerto bukan hanya menjadi peringatan tahunan, tetapi juga momentum strategis untuk membangun bangsa yang tangguh menghadapi segala bentuk risiko bencana.
(ihc/irb)