Intip Pembangunan Bendung Wonokerto di Mojokerto untuk Irigasi 90 H Sawah

Intip Pembangunan Bendung Wonokerto di Mojokerto untuk Irigasi 90 H Sawah

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 11 Sep 2025 21:00 WIB
Bendung Wonokerto di Desa Wonodadi, Kutorejo, Mojokerto
Bendung Wonokerto di Desa Wonodadi, Kutorejo, Mojokerto (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Bendung Wonokerto di Desa Wonodadi, Kutorejo, Mojokerto yang ambrol 3 tahun lalu akhirnya dibangun lagi dengan anggaran Rp4,125 miliar. Dam atau pintu air ini bakal memberi manfaat ekonomi besar kepada masyarakat karena untuk mengairi 90 hektare sawah.

Bendung Wonokerto dibangun di Sungai Sumber Kembar, tepatnya di Dusun Wonokerto, Desa Wonodadi. Proyek ini persis di depan dam lama yang ambrol sisi utaranya akibat terjangan banjir tahun 2022. Terlebih lagi konstruksi dam lama sangat tidak layak karena banyak yang retak.

Dam Wonokerto yang lama dibangun swadaya dan secara bertahap oleh masyarakat setempat sejak 1970an. Sampai akhirnya Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto melakukan perbaikan dan memasang sejumlah pintu air di bendung ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bendung Wonokerto yang baru, kami bangun dengan lebar sekitar 15 meter, tingginya sekitar 10 meter," kata Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Anik Mutammima kepada detikJatim di lokasi, Kamis (11/9/2025).

Peningkatan Bendung Wonokerto menggunakan anggaran Rp4.314.756.819 dari APBD Kabupaten Mojokerto tahun 2025. Rinciannya untuk pekerjaan konstruksi Rp4.125.010.554 oleh PT Cumi Darat Konstruksi asal Desa Mojokumpul, Kemlagi, Mojokerto.

ADVERTISEMENT

Kemudian Rp99.990.000 untuk perencanaan oleh konsultan perencaaan CV Cakra Nenggala Konsultan dari Desa Kembangan, Kebomas, Gresik. Juga Rp89.756.265 untuk konsultan pengawasan oleh CV Pandu Adhigraha dari Ngampelsari, Candi, Sidoarjo.

"Pekerjaan dimulai 4 Juli sampai Desember 2025," terang Anik.

Anik lantas merespons isu tak sedap dari DPRD Kabupaten Mojokerto yang sidak beberapa waktu lalu. Yaitu dewan menuding pelaksana proyek menggunakan material galian sungai untuk konstruksi Bendung Wonokerto. Sehingga mengirit biaya material.

"Kami evaluasi dan cek lapangan, sejauh penelusuran kami itu tidak terbukti. Selalu kami tekankan kepada pelaksana, lakukan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis di dalam kontrak, jangan gunakan material yang ada di situ," tegasnya.

Di lokasi proyek, PT Cumi Darat Konstruksi memang menggali dasar sungai dan mengepras sebagian bibir Sungai Sumber Kembar untuk lokasi pembangunan Bendung Wonokerto. Material pasir dan batuan dari sungai dikumpulkan di sisi timur dan barat proyek dam.

Material lokal di sisi timur untuk menimbun kembali bangunan landhoop sisi utara dan selatan Bendung Wonokerto. Sedangkan material sungai di sisi barat dam ditimbun kembali untuk memperkuat tanggul sungai sisi selatan. Sehingga tidak ada material dari sungai yang dimanfaatkan untuk konstruksi, apalagi diangkut keluar dan dijual.

"Terima kasih atas atensi DPRD yang melakukan evaluasi, monitoring dan memberi masukan kepada kami. Itu menjadi bahan kami untuk meningkatkan pengawasan. Ini salah satu proyek strategis di Kabupaten Mojokerto. Sehingga ada pendampingan dari polres dan kejaksaan," jelasnya.

Pengawasan sejauh ini, lanjut Anik, pelaksana proyek Bendung Wonokerto bekerja sesuai prosedur. Selain sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dijalankan, para pekerja proyek juga didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan. Meski begitu, monitoring dari Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto terus berjalan sampai selesainya pekerjaan.

"Kami sangat membutuhkan dukungan semua pihak dan masyarakat agar pembangunan berjalan lancar. Harapan kami bendung memberi dampak positif untuk peningkatan ekonomi masyarakat, terutama para petani," ujarnya.

Sungai Sumber Kebar berhulu dari Pacet dan berakhir di Sungai Sadar melewati Desa Kebondalem, Mojosari, Mojokerto. Nah, Bendung Wonokerto dibangun untuk mengelola air sungai ini agar memberi manfaat luas bagi para petani.

Pintu air ini bakal mempunyai mercu dengan lebar sekitar 10 meter dan tinggi 7 meter untuk menahan air. Terdapat pintu air di sisi utara dan selatan mercu untuk mengalirkan air ke saluran sekunder yang menuju ke lahan pertanian. Ketika 2 pintu air itu ditutup, aliran sungai melewati celah di sisi kiri dan kanan mercu.

"Bendung Wonokerto ini untuk mengairi 90 hektare sawah di 2 desa, yaitu Desa Wonodadi dan Singowangi," tandas Anik.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads