Suasana duka menyelimuti rumah keluarga almarhumah Endang Cahyaning Ayu (37), warga Dusun Dam, Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Endang menjadi salah satu korban meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda wilayah Bali.
Sejumlah kerabat dan tetangga berdatangan untuk bertakziah sekaligus mengantar jenazah korban ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumurmati.
Endang ditemukan meninggal dunia pada Rabu (10/9) sekitar pukul 13.30 WIB. Jenazah sempat diperiksa di RSD Mangusada Bali sebelum dinyatakan tak bernyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada wartawan, Jumali (57), suami korban, menceritakan detik-detik kejadian tragis tersebut. Pada Rabu (10/9), ia bersama istrinya berada di dalam mobil usai mengirim kue ke pasar di Desa Canggu, Kabupaten Badung, Bali. Hujan deras yang mengguyur sejak siang hingga malam membuat air sungai meluap tiba-tiba.
"Iya, itu keluar, terus air tiba-tiba datang. Saya putar balik, banyak pengendara mobil dan motor juga balik karena terjangan banjir bandang. Air terus semakin tinggi," ungkap Jumali saat ditemui di tempat pemakaman umum, Kamis (11/9/2025).
Jumali sempat berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke atas pohon setelah mobilnya miring terhantam arus deras. Namun, saat itu ia sudah tidak lagi melihat keberadaan istrinya.
"Saat air terus tinggi, saya berenang dan naik ke atas pohon, tapi istri saya sudah tidak tahu keberadaannya. Ternyata kondisinya sudah meninggal dunia," tambahnya.
Menurutnya, banjir bandang itu dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Bali selama berjam-jam tanpa henti. Jumali sendiri sudah tinggal di Bali kurang lebih 20 tahun bersama istrinya dan meninggalkan dua orang anak.
Kini, keluarga di Probolinggo hanya bisa pasrah menerima musibah ini. Kedatangan jenazah Endang di rumah duka disambut isak tangis kerabat, tetangga, dan sanak keluarga.
(auh/hil)











































