Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang kembali mengalami erupsi pada Kamis (11/9/2025) dini hari pukul 00.32 WIB. Letusan terekam dengan tinggi kolom abu sekitar 600 meter dari puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Menurut laporan yang dibuat Badan Geologi Yadi Yuliandi, kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 172 detik.
"Status masih Level II (Waspada)," tutur Yadi dalam rilis yang diterima detikJatim, Kamis (11/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana geologi (PVMBG) pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan.
Warga dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian, di luar radius tersebut, masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk kobokan. Pasalnya, lokasi ini berpotensi mengalami aliran awan panas dan lahar hingga 13 km dari puncak.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan lontaran batu pijar. Termasuk, mewaspadai potensi awan panas dan guguran lava.
Serta lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. PVMBG juga mengingatkan adanya potensi bahaya di sungai-sungai kecil yang merupakan anak dari Besuk kobokan.
(irb/hil)