Sejumlah kampus di Surabaya menggelar aksi simbolik merefleksikan kondisi demokrasi di tanah air beberapa waktu terakhir. Mereka melantunkan doa untuk kebaikan negeri.
Salah satunya seperti yang dilakukan ribuan civitas akademika UPN Veteran Jawa Timur lewat doa bersama untuk negeri.
"Kami melihat pemerintah mulai berbenah, dan kami doakan bangsa ini agar segera pulih dan membaik," ungkap Koordinator lapangan kegiatan itu, Yusril, Selasa (9/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan bahwa doa itu juga melibatkan para peserta lintas agama. Hal itu sebagai kepedulian antar umat untuk sama-sama menjaga kedamaian dan persatuan bangsa.
Selain itu, 1000 lilin juga dinyalakan sebagai simbol duka hingga keprihatinan terhadap kondisi negeri atas dinamika dan gejolak sosial politik yang terjadi.
Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Akhmad Fauzi berharap doa bersama serta aksi 1000 lilin tersebut menjadi ikhtiar untuk keamanan dan kesembuhan negeri ini. Dia turut mengajak seluruh civitas akademika agar bersama-sama menjaga kekondusifan bangsa.
![]() |
"Ini bentuk kepedulian kita terhadap bangsa, yang disampaikan dengan cara yang damai, santun, sehingga mampu menciptakan suasana kondusif," tutur Fauzi.
Tak hanya kampus UPN Veteran Jawa Timur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga menggelar aksi serupa.
Presiden BEM ITS Jinan Elvaretta mengatakan bahwa aksi doa bersama dan menyalakan lilin itu juga dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas gugurnya sejumlah warga sipil dalam gelombang aksi demonstrasi di berbagai daerah beberapa waktu ke belakang.
"Meskipun mustahil untuk didengar langsung oleh pemerintahan, tapi ini adalah pantikan yang baik untuk menyasar awareness mahasiswa dan nantinya bisa kembali menyuarakan bersama-sama," ujar Jinan.
Ratusan civitas akademika di ITS mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan pada seluruh korban yang gugur. Ada pula orasi yang disampaikan mengenai harapan terhadap demokrasi.
"BEM ITS berharap melalui aksi ini kepekaan mahasiswa terhadap isu-isu nasional semakin meningkat, serta menjadi langkah awal untuk memantik keterlibatan lebih aktif dalam gerakan sosial-politik berikutnya," pungkas Jinan.
(dpe/abq)