Bupati Kediri Minta Barang Jarahan Dikembalikan ke Pemerintah

Pemerintah Kabupaten Kediri mengajak warga berperan aktif untuk memulihkan situasi pasca demonstrasi Sabtu pekan lalu yang berujung pada kericuhan. Dia meminta para pelaku penjarahan mengembalikan barang jarahan ke pemerintah setempat.

"Sejauh ini masih terus berjalan, banyak yang telah mengembalikan," kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) dalam keterangan tertulis, Senin (8/9/2025). Hal tersebut ia sampaikan di Komplek Kantor Pemkab Kediri pada Jumat (5/9).

Barang-barang yang dikembalikan bisa diserahkan ke Kantor Satpol PP Kabupaten Kediri, kantor desa setempat, ataupun melalui hotline yang sudah disediakan.

Pemerintah daerah juga memberi pengampunan bagi warga yang sukarela mengembalikan barang jarahan, kecuali bagi provokator atau dalang kerusuhan.

"Siapapun yang terlibat apapun perannya, apakah itu provokator, atau menjarah, atau merusak, melempar molotov, kami telah berkoordinasi dengan Polres Pare akan diproses hukum," tegas Mas Dhito.

Di tengah upaya itu, kabar baik datang dari dua pelajar SMK Negeri 1 Ngasem yang menemukan fragmen Kepala Ganesha, koleksi Museum Bagawanta Bhari, yang sempat hilang saat kerusuhan. Artefak peninggalan budaya tersebut kemudian diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Kediri.

Secara simbolik, benda peninggalan budaya itu pun diletakkan kembali oleh Mas Dhito ke museum.

"Tadi secara simbolik, saya sudah mengembalikan dan memasukkan (Fragmen Kepala Ganesha) ke museum," ucapnya.

Pemkab Kediri terus menginventarisir barang-barang hasil jarahan yang sudah kembali. Bagi Mas Dhito, langkah warga dalam mengembalikan barang maupun melestarikan peninggalan budaya merupakan bagian penting dari tanggung jawab bersama untuk memulihkan Kediri.