Dari Gen Z hingga Polisi, Mereka Datang Lampiaskan Amarah di Rumah Leny

Dari Gen Z hingga Polisi, Mereka Datang Lampiaskan Amarah di Rumah Leny

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 05 Sep 2025 20:00 WIB
Ruang pelampiasan kemarahan atau rage room di Mojokerto bertajuk Sedekahin Stressmu.
Ruang pelampiasan kemarahan atau rage room di Mojokerto bertajuk 'Sedekahin Stressmu'. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Pengakuan banyak temannya yang memendam emosi negatif tapi tidak tahu cara melepaskan menginspirasi Leny Yulyaningsih (28) membuat ruang kemarahan atau rage room di rumahnya di Mojokerto. Kini pelanggannya datang dari berbagai kalangan mulai dari Gen Z hingga Polisi.

Leny adalah alumni SMAN 1 Sooko, Mojokerto lulusan 2016. Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sampai menyandang gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara pada 2020.

Setelah beberapa tahun menjadi asisten dosen, dia terpikir membuat fasilitas rage room atau anger room bernama Sedekahin Stressmu. Fasilitas pelampiasan amarah ini dia sediakan di rumahnya di Dusun Mengelo, Desa/Kecamatan Sooko, Mojokerto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ide awalnya melihat kondisi teman-teman sering memendam emosi, mereka tidak tahu mau melampiasakan di mana, yaudah saya bikin tempat ini," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Jumat (5/9/2025).

Bisnis di bidang kesehatan mental ini ditekuni Leny sejak 17 Februari 2025. Dia sediakan kamar khusus bagi pelanggannya untuk melampiaskan amarah. Kamar seluas 3x4 meter persegi itu bisa diisi maksimal 5 orang sekaligus.

ADVERTISEMENT

Leny memberi pilihan 5 paket pelampiasan amarah. Tarifnya dari Rp35.000 sampai Rp125.000. pelanggan bisa memilih menghancurkan properti botol kaca, televisi, atau printer sambil berteriak sepuasnya dalam ruangan kedap suara. Syaratnya mereka wajib memakai alat pelindung diri (APD) agar tidak terluka.

"Awal-awal saya buka, banyak yang sekadar fomo, tidak benar-benar melampiaskan emosi," ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, Sedekahin Stressmu kian laris manis. Setiap harinya ada 2 sampai 3 orang yang memaka jasanya. Layanan pelampiasan amarah ini dia buka mulai pukul 08.00 WIB-22.30 WIB.

Ruang pelampiasan kemarahan atau rage room di Mojokerto bertajuk 'Sedekahin Stressmu'.Ruang pelampiasan kemarahan atau rage room di Mojokerto bertajuk 'Sedekahin Stressmu'. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)

Penikmatnya datang dari berbagai kalangan. Mulai dari Gen Z, laki-laki, perempuan, sampai polisi dan aparatur sipil negara (ASN). Namun, Leny membatasi pengunjung minimal berusia 15 tahun.

"Polisi ada, polwan juga ada, mereka ke sini pakai seragam ditutupi jaket. Ada juga ASN. Semua kami jamin privasinya," jelasnya.

Di dalam ruang pelampiasan emosi itu Leny memasang 1 kamera CCTV. Selain memenuhi permintaan pelanggan yang ingin momen itu diabadikan, kamera pengawas juga untuk mencegah tindakan menyakiti diri sendiri maupun pertengkaran antar-pasangan.

Selama 6 bulan terakhir, banyak kejadian unik di dalam ruangan tersebut. Namun, secara keseluruhan pelangganya mengaku lega.

Salah satunya seperti pelanggan asal Kediri yang rela menghabiskan Rp300.000 di ruangan ini. Sang pelanggan mengaku begitu dia sampai di rumah, setres yang selama ini membuatnya tidak enak makan akhirnya pulih.

"Di sini 80% mereka pasti menangis. Sejauh ini testimoni bagus semua, mereka merasa lega," tandasnya.

Ruang kemarahan atau rage room adalah fenomena yang pertama kali muncul pada 2008 antara di Jepang atau di Amerika. Pembukaan fasilitas rage room atau anger room ini ditujukan untuk untuk membantu meringankan perasaan stress yang terpendam bagi para karyawan yang mengalami stres.

Fenomena ini menyebar luas hingga ke sejumlah kota besar di dunia. Dari data yang dihimpun detikJatim, fenomena rage room justru baru populer beberapa tahun terakhir di sejumlah negara di Asia, termasuk di Indonesia.




(dpe/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads