Makan bergizi gratis (MBG) di Jombang dikeluhkan para siswa SMP. Keluhan mereka mulai dari pengiriman terlambat hingga nasinya belum matang betul.
Keluhan terhadap MBG salah satunya mencuat dari SMPN 1 Jombang. KN, siswa kelas 9 mengeluhkan menu MBG pada Senin (1/9). Hari itu, ia menerima menu nasi, ayam saus kecap, tahu, sayur, serta jeruk.
"Cuma ayam dan tahunya, ayam kecap ada yang basi, kalau tahunya hambar," kata KN kepada wartawan di SMPN 1 Jombang, Kamis (4/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan serupa dilontarkan siswa SMPN 1 Jombang berinisial MR. Ia juga menyoroti menu MBG pada Senin lalu. Siang itu, ia pertama kalinya menerima makan siang gratis tersebut.
"Kemarin (Senin) ayamnya kayak ada darahnya, nasinya agak keras, kurang matang. Tetap saya makan karena lapar, tidak masalah," ujarnya.
Humas SMPN 1 Jombang Fatkurrohman menuturkan, total 993 siswa penerima MBG di sekolahnya. Penyalurannya dimulai pada Senin (1/9). Ia mengaku belum menerima keluhan terkait ayam kecap, tahu dan nasi.
Hanya saja, menurutnya pengiriman MBG di sekolahnya terlambat. Yaitu dari jadwal pukul 09.00 WIB molor sampai sekitar pukul 11.45 WIB.
"Kami berharap jadwalnya lebih on time agar lebih awal kami distribusikan ke anak-anak," terangnya.
MBG juga dikeluhkan para siswa SMPN 2 Jombang. Seperti yang disampaikan AN, siswi kelas 9. Menurutnya, pengiriman makan siang gratis pada Senin (1/9) molor dari seharusnya saat istirahat kedua pukul 12.00 WIB, baru tiba sekitar pukul 13.30 WIB.
"Nasinya keras, ayamnya agak kurang matang, masing ada darah-darahnya," ungkapnya.
Kepala SMPN 2 Jombang Etik Nuroidah menjelaskan, 954 peserta didiknya menerima MBG sejak Senin (1/9). Keluhan terkait nasi kurang matang juga ia terima dari beberapa siswa.
"Kami sudah imbau para siswa kalau ada (MBG) yang tidak layak dimakan, misalnya basi, jangan dimakan, dikomunikasikan, nanti kami tindaklanjuti," jelasnya.
Tidak hanya itu, lanjut Etik, pengiriman MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kepatihan Yayasan Puspa Wijaya Abadi, terlambat. Pada hari pertama, makan siang baru tiba pukul 13.00 WIB dari yang sudah dijadwalkan pukul 11.00 WIB.
"Anak-anak sempat kelaparan, alhamdulillah ada wali murid tanggap membelikan roti untuk anak-anak. Selasa terlambat lagi. Akhirnya ada yang belum tersampaikan," ungkapnya.
MBG untuk SMPN 1 dan 2 Jombang dipasok vendor yang sama, yaitu SPPG Kepatihan Yayasan Puspa Wijaya Abadi di Tugu Gang IV Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang. Pimpinan SPPG ini, Lilis Wijayati (54) mengatakan, pihaknya menyediakan 2.200 porsi MBG per hari untuk 2 SMP, 1 SD dan 2 TK.
Lilis mengakui pengiriman MBG sempat terlambat pada hari pertama. Keterlambatan hari pertama karena timnya masih menyesuaikan diri. Ditambah lagi mencuat isu demo mahasiswa ke DPRD Jombang yang ternyata tidak benar.
"Senin kami memang agak terlambat pengiriman, maklum kami masih baru, masih mengondisikan semuanya," terangnya.
Lilis mengakui terdapat kekurangan pada nasi yang teksturnya sebagian terlalu lembek, sebagian agak keras. Namun, ia membantah terdapat ayam yang basi di MBG yang ia distribusikan. Sebab daging ayam di dapurnya melalui 3 kali proses pemasakan.
"Harapan kami bisa melayani yang terbaik untuk semua penerima manfaat dan membentuk generasi emas. Pasti akan kami perbaiki agar lebih baik lagi," tandasnya.
(auh/abq)