Pasangan suami istri jemaah haji tertinggal dari kloter pamungkas pada 11 Juli 2025 akhirnya tiba di Asrama Haji Surabaya. Kedua jemaah haji itu ialah Tristy Erlinawati dan Fachrizal Rahmad asal Lumajang. Mereka pulang bersama buah hati yang dilahirkan di Tanah Suci.
Setelah tinggal di Arab Saudi selama 3 bulan, Tristy dan Fachrizal bersyukur bisa kembali pulang bersama anak keempatnya yang diberi nama Nu'aim. Mereka tiba di Bandara Juanda pada Selasa (2/9/2025) siang.
"Pada 26 Mei 2025 saya dan suami berangkat ke tanah suci. Saat itu dinyatakan laik terbang karena usia kandungan di kisaran 14-26 minggu. Tanggal 16 Juni pukul 23.45 WAS saya melahirkan di Makkah. Alhamdulillah, hari ini kami bisa kembali ke tanah air dengan selamat," kata Tristy, Rabu (3/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tristy menceritakan, ketika tawaf di Masjidil Haram putaran ketiga, tiba-tiba ketubannya pecah. Saat itu dia tidak mengalami kontraksi.
"Sebelum melahirkan, saya sempat diobservasi tim medis selama 6 hari. Kehamilan masih diusahakan dipertahankan karena memang belum ada kontraksi. Namun qadarullah, ternyata Nu'aim lahir," ceritanya.
Selama menunggu perkembangan Nuaim, ia dan suami menginap di Wisma Haji Daker (Daerah Kerja) Makkah. Semua biaya penginapan, transportasi, dan makan kami ditanggung pemerintah.
![]() |
Nu'aim lahir prematur pada usia kandungan 27-28 minggu. Meski terlahir prematur, setiap hari kesehatan anaknya terus membaik.
"Awal lahir beratnya sekitar 1,2 kg, Alhamdulillah sekarang sudah 2,3 kg. Nu'aim diizinkan pulang oleh dokter setelah dia dapat bernapas tanpa selang oksigen, serta dapat minum susu langsung tanpa alat bantu. Jadi langsung menyusu ke ibunya atau ke botol/dot," jelasnya.
Tinggal di Arab Saudi selama 3 bulan, Tristy dan suami mengantarkan air susu ibu ke rumah sakit tempat Nu'aim dirawat di inkubator. Mereka juga memperbanyak ibadah di Masjidil Haram baik thawaf maupun shalat sunnah.
Tristy dan Fahrizal berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Kementerian Agama yang telah membantu mereka dengan maksimal baik selama di Tanah Suci hingga kepulangan ke Tanah Air.
Kedatangan keluarga ini disambut Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Muh. As'adul Anam beserta para ketua tim dan perwakilan Kantor Kemenag Kabupaten Lumajang.
"Alhamdulillah, hari ini datang dua jemaah haji Embarkasi Surabaya beserta bayinya dengan selamat. Kami turut berbahagia atas kepulangan jemaah di Tanah Air dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Kepulangan jemaah ini semua ditanggung pemerintah," kata Muh. As'adul Anam.
Hingga saat ini, masih ada 2 (dua) jemaah haji Embarkasi Surabaya dari Kabupaten Pasuruan dan Lumajang yang dirawat di Tanah Suci. Sedangkan satu jemaah yang ghoib asal Kabupaten Malang sampai saat ini belum ditemukan dan dalam proses identifikasi oleh Ditjen PHU Kemenag RI.
(dpe/abq)