Setelah 10 hari kepulangan seluruh jemaah haji, masih ada 8 orang jemaah haji Debarkasi Surabaya yang masih berada di Tanah Suci. Mereka berada di sana karena sakit hingga hilang.
Lima dari 8 jemaah haji yang masih berada di Tanah Suci disebutkan karena sakit. Sementara 2 jemaah lainnya adalah pasangan suami istri yang mana sang istri melahirkan prematur saat menjalankan ritual haji, dan satu lagi dinyatakan hilang.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kabid PHU) Kanwil Kemenag Jawa Timur Mohammad As'adul Anam membenarkan bahwa ada 8 jemaah haji Debarkasi Surabaya yang masih berada di Tanah Suci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang memberi izin adalah Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), kalau belum ada surat tersebut tidak bisa dipulangkan," kata Anam saat dihubungi detikJatim, Rabu (23/7/2025).
Anam mengatakan untuk satu orang jemaah haji yang hilang hingga saat ini masih terus dilakukan pencarian. Pencarian akan terus dilakukan hingga jemaah itu ditemukan dalam kondisi apapun.
"Masih diupayakan oleh pihak linjam, meski ditemukan dalam kondisi apapun," ujarnya.
Sementara untuk jemaah haji yang usai melahirkan, keluarga di Tanah Air diminta menunggu. Melihat perkembangan sang bayi, karena lahir prematur maka harus menunggu benar-benar sehat agar bisa pulang ke Tanah Air.
Sedangkan untuk 5 orang jemaah haji yang sakit, Anam menyebutkan rata-rata di antara mereka sakit karena komorbid. Seperti paru-paru, jantung, diabetes, hingga darah tinggi. Mereka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
(dpe/abq)