Seorang pria berinisial MA (30), warga Perumahan Pesona Candi, Purworejo, Kota Pasuruan diamankan polisi. Dia diduga menyebarkan provokasi demo ricuh dengan aksi bakar-bakar gedung DPRD Kota Pasuruan di grup WhatsApp alumni SMP.
Informasi yang didapatkan detikJatim, MA menyampaikan pernyataan di grup alumni SMP bahwa dirinya akan berkoordinasi menyiapkan bensin yang diperlukan untuk membakar gedung DPRD.
"MA kami amankan Selasa 2 September 2025 malam," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota Iptu Choirul Mustofa, Rabu (3/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Choirul menjelaskan, dalam percakapan WAG Alumni SMP 6 Pasuruan angkatan 2004-2007 itu, MA memakai nama akun 'Angga Smp6'. Ia menuliskan sejumlah kalimat yang mengarah pada seruan demo di Kantor DPRD Kota Pasuruan disertai aksi vandalisme pada Rabu hari ini.
"Tak jamin ga onok penjarahan atau perusakan fasum mene, cuma obong-obongan kantor iki gak njamin soale seng dicontoh bek. (Aku jamin tak ada penjarahan atau perusakan fasum besok, cuma kalau bakar-bakaran kantor ini tak bisa menjamin karena yang dicontoh banyak)," tulisnya dalam WAG.
"Wes tak koordinasi sek gawe arek-arek mene, cukup bensin piro gedunge teko beton. (Sudah, aku koordinasi dulu untuk teman-teman besok, berapa banyak bensin untuk gedung yang terbuat dari beton)," katanya.
Komentar-komentar dalam WAG itu tersebar luas hingga memunculkan kekhawatiran di masyarakat. Choirul menyebut tindakan itu berpotensi membahayakan. Karena itulah tindakan cepat dilakukan dengan mengamankan MA.
"Kami menekankan bahwa ajakan semacam ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merugikan banyak pihak," jelasnya.
Meski demikian, lanjut Choirul, kasus ini tidak diproses hukum. MA dikembalikan kepada orang tuanya setelah dilakukan pembinaan dan yang bersangkutan diminta membuat klarifikasi dan surat pernyataan.
Kepada polisi serta dalam video klarifikasi yang direkam oleh para petugas di Mapolres Pasuruan Kota, MA mengakui bahwa dirinya yang menulis pernyataan-pernyataan meresahkan itu. Dia lantas meminta maaf kepada seluruh elemen masyarakat.
"Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar-besarnya karena pada saat itu pernyataan saya tersebut tidak benar, dan saya hanya bermaksud untuk bercanda dengan teman-teman yang ada di grup alumni sekolah SMP 6 itu," ujarnya.
(dpe/abq)