43 Desa di Jawa Timur Terdampak Kekeringan, Begini Upaya Pemprov

43 Desa di Jawa Timur Terdampak Kekeringan, Begini Upaya Pemprov

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 03 Sep 2025 15:30 WIB
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Sebanyak 43 desa di Jawa Timur mengalami krisis air bersih dampak dari kekeringan. Ada sebanyak 1.566 kepala keluarga (KK) terkena dampak kekeringan.

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyatakan pihaknya telah menyiapkan dropping air bersih serta peralatan terkait untuk membantu daerah yang mengalami kekeringan.

"Data hingga awal September ini, di Jawa Timur ada 43 desa di 26 kecamatan yang terdampak kekeringan. Total ada 1.566 KK yang terdampak," kata Gatot didampingi Kabid Kedaruratan & Logistik BPBD Jatim Satriyo Nurseno di Surabaya, Rabu (3/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gatot mengungkap daerah dengan status tanggap darurat kekeringan yakni di Bondowoso dan Kabupaten Mojokerto. Di Bondowoso, ada 19 desa di 12 kecamatan yang terdampak kekeringan, sementara ada 3 desa di 2 kecamatan Mojokerto terdampak.

"Selain itu, ada daerah yang masuk status siaga darurat yakni Kabupaten Pasuruan dan Bangkalan. Lalu ada daerah yang sudah memiliki titik kekeringan yakni di Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, dan Pacitan," bebernya.

ADVERTISEMENT

Gatot mengatakan, Pemprov melalui BPBD Jatim telah melakukan dropping air bersih dan bantuan tandon serta jerigen di 24 titik desa yang terdampak kekeringan.

Mantan Kabiro Kesra Jatim ini juga berharap agar masyarakat turut aktif dalam melaporkan titik kekeringan di sekitarnya ke BPBD setempat. Pihaknya memastikan akan membantu titik-titik yang kekeringan.

"Karena kita petakan untuk tahun 2025 ini, ada 815 desa di 26 kabupaten yang berpotensi terjadi kekeringan dan ada 410.514 KK yang berpotensi terdampak," tandasnya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads