Deding Dharma (27), warga Desa Nogosaren, Kecamatan Gading ditemukan bersimbah darah dengan luka menganga di perutnya di depan kios BBM eceran yang ada di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Sukapura, Probolinggo. Pria itu tewas di lokasi kejadian.
Pembunuhan sadis itu terjadi di jalan raya akses menuju Gunung Bromo pada Selasa (2/9/2025) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut pemilik kios BBM tersebut, Sugini (58), peristiwa itu terjadi begitu cepat.
"Setelah memarkir motornya, korban duduk sambil menelepon mertuanya (mantan mertua istrinya). Lalu mantan mertua istrinya itu datang, dan saya masuk ke dalam kios, tiba-tiba korban dibacok," ujar Sugini kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugini mengatakan setelah menghabisi nyawa korban kedua pelaku yang berboncengan naik satu motor melarikan diri ke arah utara atau menuju Kota Probolinggo.
Anggota Polsek Sukapura yang mendapat laporan dari masyarakat segera datang ke TKP, mengevakuasi korban ke RSUD dr Mochamad Saleh untuk divisun, dan melakukan penyelidikan awal dengan memintai keterangan saksi-saksi serta memasang garis polisi.
Kapolres Probolinggo AKBP Muh Wahyudin Latif membenarkan bahwa Deding dibacok hingga tewas di depan kios BBM eceran tersebut. Dia juga membenarkan tentang identitas korban.
"Kami menerima laporan kejadian penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Setelah dilakukan identifikasi, korban adalah warga Nogosaren, Kecamatan Gading," ujarnya.
Kurang dari 1 jam setelah kejadian, Latif memastikan penyidik Satreskrim Polres Probolinggo mengamankan 1 dari 2 orang diduga pelaku pembunuhan sadis itu.
"Saat ini satu orang pelaku berhasil diamankan dan kami lakukan pengembangan," kata Latif.
Pria yang diamankan adalah M, warga Desa Resongo, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo. Pelaku diduga mantan mertua istri korban. M diduga berperan sebagai eksekutor pembunuhan.
Timnya, kata Latif, masih memburu 1 pelaku lain yang masih buron. Pelaku yang buron itu, menurut informasi yang didapat detikJatim, adalah mantan suami istri korban.
"Motif sementara diduga karena asmara," ujar Latif.
(dpe/abq)