Cuaca ekstrem panas terik namun disertai angin kencang melanda Mojokerto sejak pagi tadi. Angin kencang merusak 1 rumah dan menumbangkan 5 pohon di tepi jalan.
Hingga sore ini, BPBD Mojokerto mencatat pohon yang tumbang ada di 5 ruas jalan. Salah satunya di jalan Desa Beloh-Jatipasar, Kecamatan Trowulan. Di sana pohon tumbang melintang di jalan sehingga para pengendara tak bisa lewat.
Lokasi lainnya di Desa Cembor, Pacet, Mojokerto. Sebuah pohon bulu berdiameter sekitar 80 cm tumbang menutup Jalan Raya Trawas-Pacet. Kemudian di Jalan Desa Pacet, pohon glodokan dengan diameter 60 cm tumbang memutus kabel PJU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Titik pohon tumbang keempat dan kelima ada di Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Raya Desa Pandanarum, Pacet, Mojokerto juga sempat menutup jalan. Tim dari BPBD dibantu para relawan telah mengevakuasi 5 pohon yang tumbang.
"Karena angin kencang dan akar pohon yang sudah lapuk sehingga mengakibatkan beberapa pohon tumbang," terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim kepada wartawan, Selasa (2/9/2025).
Angin kencang juga merusak rumah Nur Syamsiah di Dusun/Desa Purworejo, Pungging, Mojokerto sekitar pukul 10.30 WIB. Kanopi rumah dengan luas sekitar 10x6 meter persegi terhempas ke atap oleh angin kencang.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, cuaca Mojokerto hari ini sangat terik. Sebab temperatur siang ini mencapai 33 derajat celcius. Tidak hanya itu, angin juga berhembus cukup kencang, yakni sekitar 49 Km/Jam.
Anomali cuaca yang mendadak terik disertai angin kencang terjadi sejak pagi tadi sekitar pukul 08.30 WIB. Pola hembusan angin dari pagi sampai siang ini sama, yaitu dari timur ke barat.
"Dilihat dari isobar, angin kencang dipengaruhi adanya gaya gradien tekanan yang cukup kuat di wilayah selatan Indonesia," terang Prakirawan Cuaca BMKG Juanda, Shanas Prayuda.
Isobar merupakan garis yang menghubungkan titik-titik dengan tekanan udara yang sama untuk mengidentifikasi area tekanan tinggi dengan area tekanan rendah.
Sedangkan gaya gradien adalah gaya yang disebabkan perbedaan tekanan udara per satuan jarak. Semakin besar gaya gradien tekanannya, semakin kencang angin yang berhembus.
Menurut Shanas, potensi angin kencang bakal melanda Mojokerto hingga 3 hari ke depan. "Berdasarkan model, tiga hari ke depan masih menunjukkan potensi angin kencang," tandasnya.
(dpe/abq)