Puluhan personel kepolisian terluka saat mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung anarkis di 6 wilayah Jawa Timur pada 29-30 Agustus 2025. Dari total 83 polisi yang terluka, 18 di antaranya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dari 18 personel, 15 personel dirawat di RS Bhayangkara Surabaya. Mereka mengalami luka robek, patah tulang, sampai cedera otak ringan. Sementara 1 personel dirawat di RSSA Malang Kota akibat patah tulang selangka, 1 personel dirawat di RS Mitra Keluarga Surabaya karena luka robek di kepala, dan 1 personel Polwan dirawat di RS Bhayangkara Kediri dengan luka robek di bagian depan kepala.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengapresiasi dedikasi para personel. Sebab, tetap profesional di tengah risiko besar dalam pengamanan aksi unjuk rasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Personel kami menjadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban. Mereka menghadapi risiko serius, mulai dari lemparan benda keras, serangan fisik, hingga upaya pembakaran fasilitas kepolisian," kata Abast, Selasa (2/9/2025).
Selain adanya korban luka dari kepolisian, aksi anarkis tersebut juga menimbulkan trauma sosial. Sebab, puluhan Pos Polisi rusak. Selain itu, kantor pemerintahan mengalami kerusakan hingga jalan protokol sempat lumpuh akibat blokade massa.
Situasi tersebut, lanjut Abast, menimbulkan kekhawatiran warga. Terutama di pusat kota Surabaya, Malang, dan Kediri.
Maka dari itu, Abast menegaskan Polda Jatim berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas keamanan bersama seluruh elemen masyarakat. Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan.
"Kami mengapresiasi tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya secara swakarsa dengan gerakan serentak warga jaga warga," ujarnya.
Mantan Kabid Humas Polda Jabar itu menyatakan gerakan warga jaga warga bukan hanya terlihat di Surabaya. Namun, juga terjadi di berbagai kota dan kabupaten lain di Jatim.
"Kesadaran kolektif inilah yang menjadi kunci untuk Jogo Jatim agar Jawa Timur ini tetap aman dan kondusif," tuturnya.
(auh/hil)