Kerusuhan yang menyeret ratusan pelajar di Kabupaten Kediri membuat Bupati Hanindhito Himawan Pramana turun tangan. Ia langsung memberlakukan jam malam bagi seluruh pelajar sebagai langkah antisipasi agar aksi serupa tak terulang.
"Dari 123 orang yang diamankan oleh pihak kepolisian, hampir 90 persen di antaranya adalah pelajar SMA maupun SMP, dan semuanya merupakan warga Kabupaten Kediri. Ini sangat memprihatinkan," kata Bupati Dhito, Selasa (2/9/2025).
Dalam kebijakan jam malam tersebut, seluruh pelajar diwajibkan sudah berada di rumah pada pukul 21.00 WIB. Aparat bersama Forkopimda juga akan meningkatkan patroli setiap malam, khususnya di titik rawan seperti Kecamatan Ngasem dan Pare. Jika ditemukan kerumunan di atas pukul 21.00 WIB, maka akan segera dibubarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pos keamanan lingkungan (poskamling) di desa-desa kembali diaktifkan. Para camat diminta berkoordinasi intens dengan Kapolsek dan Koramil, sementara kepala desa menggerakkan warganya bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Bupati Dhito menyampaikan kekecewaannya terhadap keterlibatan para pelajar dalam aksi anarkis yang berujung pada perusakah serta penjarahan di Kantor Pemkab dan DPRD Kabupaten Kediri.
"Saya kecewa, tapi saya berharap orang tua juga ikut berpartisipasi dalam hal ini menjaga Kabupaten Kediri tetap damai dan kondusif," pungkas Dhito.
(auh/hil)