Bagi sebagian orang, uang koin recehan mungkin dianggap sepele. Tapi bagi Sunarta (51), warga Desa Sendang, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo koin Rp 500 dan Rp 1.000 justru menjadi bukti kasih sayang ayah kepada anaknya.
Dari koin-koin yang dia berikan kepada anaknya untuk ditabung, terkumpul sejumlah uang yang cukup untuk membeli sepeda motor. Sunarta pun mengantar sang anak membeli motor itu sebagai hadiah ulang tahun.
Sunarta bersama putrinya datang ke sebuah dealer motor dengan empat karung dan satu kardus penuh koin. Total tabungannya mencapai Rp 20,4 juta. Kedatangannya membuat karyawan dealer sempat kelimpungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tadi bapaknya membeli motor dengan menggunakan koin, pecahannya ada lima ratusan dan seribuan," ujar Halimah, salah satu karyawan dealer, Senin (1/9/2025).
Halimah menceritakan, setidaknya ada 6 orang karyawan yang dikerahkan untuk menghitung ribuan koin yang dibawa oleh Sunarta dan putrinya. Prosesnya memakan waktu sekitar 2 jam.
"Sudah empat kali ini (ada pelanggan yang membeli motor dengan uang koin). Tapi yang ini jumlahnya lumayan banyak. Jadi agak repot," katanya sambil tersenyum.
Bagi Sunarta, motor ini bukan sekadar kendaraan, tapi simbol perjuangan dan konsistensi anaknya menabung sejak kecil. Dia kisahkan bahwa putrinya itu sudah terbiasa menyisihkan uang jajan untuk ditabung sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK).
"Ceritanya waktu TK saya beri uang koin 2 ribu. Yang lima ratus dibelikan jajan, yang seribu lima ratus ditabung," ujar Sunarta.
Kebiasaan itu terus berlanjut hingga sang anak masuk SD. Bahkan, Sunarta ikut mendukung dengan sengaja menukar uang kertas ke pecahan koin agar anaknya lebih semangat menabung.
"Setelah SD, setiap harinya saya beri uang jajan lima ribu. Yang ditabung tiga ribu, yang dua ribu dibelikan jajan," tambahnya.
Tak hanya dari uang jajan, setiap kali Lebaran, angpau yang diterima anaknya selalu masuk ke celengan. Selama 5 tahun terakhir, tabungan itu terkumpul hingga 4 galon penuh berisi koin.
"Uang angpau lebarannya juga ditukarkan koin, katanya kalau sudah besar mau dibelikan motor," kata Sunarta.
Meski motor kini sudah dibeli, Sunarta menegaskan anaknya belum boleh mengendarai sendiri. Dia ingin menunggu hingga usia sang anak cukup dan memiliki SIM.
"Sekarang motornya saya simpan dulu, nanti kalau sudah waktunya baru boleh dipakai," ujarnya tegas.
Kisah Sunarta ini menjadi bukti bahwa menabung, sekecil apa pun, bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Lebih dari itu, ia juga meninggalkan pelajaran berharga tentang kesabaran, konsistensi, dan cinta orangtua untuk anaknya.
(dpe/hil)