Seorang bayi perempuan Queensa Acellin asal Dusun Arjosari, Desa Sumberputih, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang menderita hidrosefalus. Queensa yang kini berusia 5 bulan itu pun dibawa ke RSUD Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang untuk mendapatkan penanganan.
Sebelumnya, kondisi putri dari pasangan Ali Taufan dan Suliantini terus melemah. Beruntung peran aktif lintas komunitas segera membawa Queensa ke RSUD Kanjuruhan bersama petugas Puskesmas Wajak, pada Jumat (29/8/2025), kemarin.
"Saat ini ananda Queensa sudah mendapatkan penanganan di RSUD Kanjuruhan, karena menderita hidrosefalus," ujar Pj Suvailans UPT Puskesmas Wajak Radik Cahyo Purnomo kepada detikJatim, Senin (1/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Radik mengungkapkan bahwa Queensa tinggal bersama kedua orang tuanya di tepi hutan pinus kaki Gunung Semeru. Orang tua Queensa sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
Mereka menumpang di rumah orang tuanya yang kondisi ekonominya juga kurang mampu. Untuk memasak, mereka masih menggunakan tungku dengan kayu bakar.
"Kondisi rumahnya berada di tepi hutan pinus, Dusun Arjosari, Kecamatan Wajak," ungkap Radik.
Menurut Radik, Queensa mulanya lahir dalam kondisi normal di RS Ben Mari, Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Malang. Namun, menginjak usia 2 bulan, bagian kepala Queensa mulai membesar. Sehingga orang tuanya memeriksakan ke bidan setempat.
"Sempat dibawa ke RS Saiful Anwar, berobat satu kali. Tapi karena BPJS-nya tidak aktif, pengobatan tidak bisa berlanjut," terang Radik.
![]() |
Menurut Radik, dalam pemeriksaan pada Juli 2025, lingkar kepala Queensa berukuran 46 centimeter. Namun sebulan kemudian lingkar kepalanya sudah makin membesar 10 centimeter.
"Lingkar kepala bulan Juli 46 centimeter, dan periksa lagi pada Agustus menjadi 56 centimeter. Jadi dalam satu bulan mengalami pembesaran kepala sekitar 10 centimeter," ujar Radik.
Radik menambahkan, penanganan terhadap Queensa bisa dilakukan di RSUD Kanjuruhan setelah kedua orang tuanya aktif sebagai peserta BPJS PBID (Penerima Bantuan Iuran Daerah).
"Tindakan operasi sudah dilakukan di RSUD Kanjuruhan. Setelah mereka bisa masuk sebagai peserta BPJS PBID," imbuhnya.
Kasus balita menderita Hidrosefalus di Desa Argosari, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, bukan yang pertama kalinya.
Sebelumnya Radik juga menjadi perawat di Puskesmas Wajak menemukan kasus yang sama, dengan penderita bernama Abil Dafa berusia 5 tahun.Ia merupakan putra kedua dari pasangan Ali Djaini (28) dan istrinya, Siskawati (27).
Seperti halnya, Queensa, Abil juga dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Kini, baik Abil maupun Queensa berpeluang hidup normal setelah menerima pengobatan.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kanjuruhan dr Yuda membenarkan adanya penanganan terhadap Queensa oleh tim medis pada Jumat malam lalu.
"Benar, pasien Queensa sudah dilakukan tindakan operasi pada Jumat malam dan masih kami lakukan perawatan," ungkap dr Yuda terpisah.
(dpe/hil)