Situasi Kota Surabaya yang sempat memanas beberapa hari terakhir mendapat sorotan dari sejumlah pihak, termasuk mahasiswa. Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surabaya menegaskan bahwa pihaknya tak ikut andil dalam berbagai perusakan serta menyerukan mahasiswa mengambil jeda sejenak hingga situasi kondusif.
Koordinator Umum Aliansi BEM Surabaya Nasrawi mengatakan, terjadinya anarkisme membuat kondisi Surabaya mengkhawatirkan. Hal itu tak sejalan dengan nilai perjuangan yang digaungkan mahasiswa.
"Massa yang melakukan pengerusakan dan pembakaran fasilitas umum serta anarkisme membuat Kota Surabaya semakin mengkhawatirkan. Peristiwa ini jelas bukan bagian dari perjuangan teman-teman mahasiswa dan bahkan mencederai garis perjuangan yang sedang dilakukan," ujar Nasrawi dalam keterangan tertulis, Senin (1/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya pun menegaskan bahwa mahasiswa selama ini tak ikut andil dalam pengerusakan yang terjadi.
"Dalam proses penyampaian aspirasi dalam beberapa aksi pada beberapa hari belakangan di Kota Surabaya, teman-teman mahasiswa sama sekali tidak memiliki andil terhadap pengerusakan dan pembakaran fasum serta tindakan anarkisme," tegasnya.
"Peristiwa tersebut justru mencederai perjuangan yang sedang kita tempuh untuk mengawal kebijakan serta penyampaian aspirasi," lanjutnya.
Aliansi BEM Surabaya pun menyampaikan duka cita atas gugurnya massa aksi di penjuru tanah air dalam aksi di sejumlah daerah.
"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam terhadap seluruh masa aksi di penjuru tanah air yang gugur dalam segala proses perjuangan demi mengembalikan negara kita tercinta ini di jalan yang benar," ungkapnya.
Di tengah situasi yang dinilai belum kondusif, Aliansi BEM Surabaya mengajak mahasiswa untuk mengambil jeda sejenak dalam aksi. Perjuangan menyampaikan aspirasi bisa dilakukan lewat berbagai bentuk media.
"Kami mengimbau kepada seluruh teman-teman mahasiswa di Kota Surabaya yang hendak melanjutkan perjuangan melalui aksi unjuk rasa untuk mengambil jeda sejenak dalam beberapa hari ke depan karena kondisi di Kota Surabaya masih belum kondusif," imbaunya.
"Mari kita melanjutkan perjuangan melalui instrumen lain termasuk melalui media massa sembari menyusun langkah taktis dan strategis terhadap kelanjutan perjuangan kita di jalan," tambahnya.
Mahasiswa, menurutnya akan tetap mengawal berbagai aspirasi di tengah situasi saat ini.
"Aliansi BEM Surabaya bersama dengan teman-teman mahasiswa akan tetap mengawal segala bentuk aspirasi yang telah dirumuskan sampai negara ini benar-benar berpihak kepada rakyat dan mengadili mereka yang berbuat zalim kepada rakyat sendiri termasuk kekerasan terhadap masa aksi di seluruh tanah air," tuturnya.
Pihaknya pun mengecam berbagai tindakan represif yang dilakukan aparat ke massa aksi.
"Aliansi BEM Surabaya mengutuk keras segala bentuk tindakan represifitas aparat terhadap masa aksi dan menuntut agar seluruh masa aksi di Kota Surabaya serta di seluruh Indonesia segera dibebaskan," ucapnya.
Aliansi BEM Surabaya juga memastikan akan kembali menyatukan kekuatan serta akan kembali turun ke jalan dalam waktu dekat. Hal itu apabila negara masih mengabaikan segala tuntutan yang disampaikan.
"Menepi sejenak bukan berarti kita mundur, karena mundur adalah sebuah pengkhianatan. Satukan kembali kekuatan dan mari kita buktikan bahwa kedaulatan rakyat adalah nyata adanya," pungkasnya.
(auh/hil)