Saling Jaga! Warga Turut Usir Perusuh Mau Bakar Polsek Wonokromo

Saling Jaga! Warga Turut Usir Perusuh Mau Bakar Polsek Wonokromo

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Minggu, 31 Agu 2025 20:00 WIB
Polsek Wonokromo yang dijaga tidak hanya oleh polisi tapi juga oleh warga sekitar dari perusuh.
Polsek Wonokromo yang dijaga tidak hanya oleh polisi tapi juga oleh warga sekitar dari perusuh. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Warga hingga ormas ikut membentengi Polsek Wonokromo dari para perusuh yang hendak bikin onar atau bakar-bakar. Ini sudah dilakukan sejak awal aksi unjuk rasa yang kerap berakhir rusuh di kota pahlawan.

Informasi yang didapat detikJatim, warga Kecamatan Wonokromo dengan sukarela membantu mengusir para perusuh yang hendak merusak dan membakar Polsek Wonokromo. Secara bersama-sama warga ikut melakukan filter dan bersiaga di Polsek Wonokromo sejak beberapa hari terakhir.

Kapolsek Wonokromo Kompol Hegy Renanta membenarkan hal itu. Kepada detikJatim dia menjelaskan bahwa warga berkumpul, membantu pengamanan, dan mendorongnya bersama semua personel berani melawan dan menindak tegas perusuh yang berusaha merusak markasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ba'da isya', warga datang, ada yang ikut jemaah Isya'. Mereka berasal dari setiap kelurahan, mereka bergiliran jaga di sini," kata Hegy saat ditemui detikJatim di lokasi, Minggu (31/8/2025).

Dia tegaskan bahwa warga Wonokromo turut melakukan penjagaan dan pengamanan sejak 4 hari lalu. Menurutnya, tidak ada paksaan maupun ajakan darinya selain inisiatif dan kemauan warga sendiri turut menjaga fasilitas umum dan kawasan kampung tercinta mereka.

ADVERTISEMENT

"Ini hari ke-4, sejak tanggal 28 Agustus 2025, sejak isya sampe pagi," ujarnya.

Polisi dengan 1 melati di pundaknya itu menegaskan antusiasme warga begitu besar. Bahkan, ia kewalahan untuk membendung keinginan warga untuk ikut mengamankan dan melawan perusuh.

"Kalau semalam (30/8) itu kejadian jam 22.00 WIB, estimasi sampai 500 warga. Sebenarnya, bisa sampai 1.000 orang kalau tidak kami berhentikan, kami antisipasi biar bentroknya tidak terlalu luas. Karena mereka (perusuh) sempat mau masuk dan lempar mako pas 29 Agustus dini hari, tapi didatangi warga yang geram melihat kejadian itu dengan alasan tidak mau kawasan kampungnya dirusak, termasuk sini (Polsek Wonokromo)," katanya.

Hegy memastikan kembali bahwa dirinya tidak pernah melakukan paksaan maupun ajakan. Dia mengklaim upaya turut menjaga keamanan itu adalah murni kemauan dan insiatif warga setempat.

Polsek Wonokromo yang dijaga tidak hanya oleh polisi tapi juga oleh warga sekitar dari perusuh.Polsek Wonokromo yang dijaga tidak hanya oleh polisi tapi juga oleh warga sekitar dari perusuh. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)

"Kekhawatiran dan keresahan warga karena banyak fasum dirusak dan dijarah, ada informasi dari warga kalau di Diponegoro perusuh juga diambil termos dan kulkas, itu kan merampok, menurut saya itu sudah bukan menyampaikan aspirasi," paparnya.

"Mereka murni sukarela, bukan kami yang meminta bantuan, tapi mereka yang benar-benar ingin membantu dan menyodorkan diri," lanjutnya.

Mantan Kapolsek Pabean Cantian Surabaya itu mengaku bersyukur dan tak henti-hentinya menyampaikan terimakasih. Sebab, ia merasa telah terselamatkan dan lebih aman.

"Saya tidak menyangka diselamatkan Gusti Allah. Kemarin juga sempat dapat bantuan pasukan dari Banser, Muhammadiyah, MUI, dan ormas lainnya, mereka juga kirim bantuan semua, saya jadi tidak enak, karena mereka bawa bekal makan, minum, dan rokok sendiri," ungkapnya.

Hegy tak henti-hentinya menyampaikan terimakasih. Ia merasa sangat terbantu dan lebih aman bersama warga.

"Alhamdulillah, warga Wonokromo sini luar biasa, semua betul-betul merelakan waktu dan tenaga untuk bantu Polsek Wonokromo. Bisa dikroscek ke warga, itu ekspresi spontan warga, saya terimakasih sekali, sangat membantu. Ada kata-kata yang masih saya ingat, mereka (warga) beri kata-kata yang menyentuh hati 'Kalau kampung di acak-acak, masa ya diam saja'," tuturnya.

Hegy berharap tindakan yang dilakukan warga Wonokromo menjadi acuan, motivasi, hingga contoh bagi warga kampung di kota pahlawan lainnya. Dengan begitu, perusuh bisa dicegah secara bersama-sama.

Sementara itu, salah satu warga Wonokromo bernama Joko menegaskan apa yang dilakukannya bersama warga adalah salah satu bentuk dukungan kepada para personel Polsek Wonokromo. Ia dan warga enggan kampung dan fasilitas umum yang ada dirusak oleh perusuh.

"Kami tidak ingin warga yang kami cintai di acak-acak orang luar, kami jaga bersama," tutupnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads