Aliansi Pelajar Surabaya Ajak Bersuara Tanpa Anarkisme di Ruang Digital

Aliansi Pelajar Surabaya Ajak Bersuara Tanpa Anarkisme di Ruang Digital

Aprilia Devi - detikJatim
Minggu, 31 Agu 2025 18:45 WIB
Kiriman foto akun Instagram Aliansi Pelajar Surabaya untuk mengajak semua elemen pelajar bersuara melalui ruang digital dan tidak melakukan anarkisme.
Kiriman foto akun Instagram Aliansi Pelajar Surabaya untuk mengajak semua elemen pelajar bersuara melalui ruang digital dan tidak melakukan anarkisme. (Foto: tangkapan layar/dok. Instagram Aliansi Pelajar Surabaya)
Surabaya -

Aksi unjuk rasa tapi berujung kerusuhan hingga pembakaran cagar budaya Gedung Negara Grahadi dan Polsek Tegalsari membuat miris masyarakat Surabaya. Ini tidak mewakili suara rakyat. Sejumlah pihak mulai menyerukan agar warga menjaga kondusifitas Kota Pahlawan.

Salah satu yang menyerukan keprihatinan ini adalah Aliansi Pelajar Surabaya. Melalui kiriman media sosial mereka menyampaikan keprihatinan dan mengajak seluruh pelajar di Surabaya menjaga kondusivitas kota.

Ketua Aliansi Pelajar Surabaya, Awang Rasya menyatakan pihaknya menolak keras segala bentuk kekerasan dan perusakan fasilitas umum dalam aksi penyampaian aspirasi. Mereka mengusung tagar #SuroboyoBijakBersuara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui bahwa aksi di Surabaya sendiri berawal dari solidaritas kematian ojol Affan dilindas kendaraan Brimob di Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Aliansi Pelajar Surabaya menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas situasi yang terjadi belakangan ini. Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya bagi para korban yang telah gugur dalam aksi beberapa waktu terakhir. Semoga bangsa Indonesia, khususnya kota tercinta kita Surabaya, segera pulih dan kembali pada keadaan yang lebih baik," kata Awang dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Minggu (31/8/2025).

Awang menegaskan bahwa aksi demonstrasi tidak seharusnya dilakukan dengan merusak fasilitas publik karena dampaknya bisa merugikan masyarakat luas.

"Aliansi Pelajar Surabaya menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut. Kami menolak dengan tegas segala bentuk aksi yang berujung pada perusakan fasilitas umum, karena hal itu tidak hanya menyalahi semangat penyampaian aspirasi secara damai, tetapi juga merugikan banyak pihak, termasuk masyarakat luas," lanjutnya.

Awang berharap tragedi yang terjadi di Grahadi menjadi pelajaran bersama agar aspirasi dapat disalurkan dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab.

"Aliansi Pelajar Surabaya mengajak seluruh elemen pelajar untuk tetap menyuarakan aspirasi melalui media sosial masing-masing secara bijak dan bertanggung jawab," ujarnya.

Tak hanya itu, Aliansi juga mengimbau pelajar untuk tidak ikut-ikutan turun ke jalan demi menjaga keselamatan bersama.

"Kami menghimbau kepada rekan-rekan pelajar agar tidak turut serta dalam aksi turun langsung di lapangan, demi menjaga keamanan dan keselamatan bersama. Aliansi Pelajar Surabaya mendukung sepenuhnya segala bentuk penyampaian aspirasi yang disalurkan secara damai melalui ruang digital," jelas Awang.

Ia pun menutup dengan ajakan untuk saling menjaga dan mendoakan agar Kota Surabaya bisa segera kembali pulih seperti sedia kala.

"Mari kita saling menjaga, melindungi diri, serta bersama-sama memanjatkan doa agar kota tercinta, Surabaya, lekas pulih dan senantiasa berada dalam keadaan yang lebih baik," tutupnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads