Pola Penjarahan Rumah Sri Mulyani: Perusuh Bergerak setelah Kembang Api

Kabar Nasional

Pola Penjarahan Rumah Sri Mulyani: Perusuh Bergerak setelah Kembang Api

Antara - detikJatim
Minggu, 31 Agu 2025 15:40 WIB
Penampakan Rumah Sri Mulyani pasca dijarah massa.
Penampakan Rumah Sri Mulyani usai dijarah. (Foto: Andi Hidayat/detikcom)
Surabaya -

Rumah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Bintaro Tangerang Selatan sekelompok orang tak dikenal dalam jumlah banyak pada Minggu dini hari. Saksi mata curiga pergerakan massa penjarah ini berpola dengan aba-aba bunyi kembang api.

Sebagaimana dilansir detikNews mengutip Antara, Minggu (31/8/2025), ada 2 tenaga Satpam yang menjaga pintu gerbang masuk jalan menuju rumah Sri Mulyani. Mereka adalah Jayadi dan Ali.

Menurut keduanya dan sejumlah saksi mata di sana, gerakan masa tampak berpola. Massa yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan orang itu lebih dulu berkumpul di depan kompleks rumah Sri Mulyani pada pukul 00.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlahnya ratusan, mungkin mendekati seribuan orang," kata Ali.

Seorang saksi lain yang juga meminta namanya tidak disebutkan menyatakan seperti ada aba-aba yang menandai bahwa massa harus bergerak masuk ke dalam kompleks untuk melakukan penjarahan.

ADVERTISEMENT

"Aba-aba itu adalah kembang api, karena segera setelah bunyi kembang api, massa merangsek masuk komplek," kata saksi itu, seraya berkata bahwa sang pemberi komando juga berseru kepada massa tak dikenal agar jangan ada yang membawa motor ke dalam komplek.

"Kami tak kuasa mencegahnya, terlalu banyak," kata Jayadi.

Staf pengamanan di rumah Sri Mulyani, Joko Sutrisno mengatakan penjarahan ini dilakukan secara bergelombang. Ada dua gelombang penjarahan yang dilakukan di rumah Menteri Keuangan itu.

"Gelombang pertama sekitar jam satu (dini hari), gelombang kedua terjadi sekitar jam tiga (dini hari)," kata Joko.

Kesaksian Joko itu juga senada dengan keterangan yang disampaikan beberapa warga termasuk seorang warga yang meminta disapa dengan Renzi saja.

"Tapi Bu Sri (Mulyani) tidak ada di rumah kok," kata Renzi, yang diamini Joko Sutrisno.

Joko mengaku hanya dirinya dan satu keluarga dari kerabat di rumah itu yang ada di sana saat itu. Satu keluarga itu sudah diungsikan ke rumah tetangga sebelah sebelum massa menjarah rumah.

Hingga pagi tadi tampak di depan rumah yang dijarah itu masih terdapat tumpukan barang-barang yang hendak dijarah tapi belum sempat diangkut oleh para penjarah. Rumah itu sendiri terletak persis di ujung jalan dan kini dijaga ketat oleh personel TNI dalam jumlah yang lebih banyak lagi.

Dari keterangan Joko dan warga lain, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Tidak ada mobil yang dirusak karena memang sedang tidak ada di sana.

Sementara menurut para saksi mata, penjarahan gelombang kedua adalah yang paling mengerikan karena melibatkan ratusan orang bahkan mungkin ribuan orang.

"Saya hanya bisa menyaksikan dari balik tirai rumah saya saja, tak berani keluar, karena banyak sekali orang-orang yang datang," kata seorang tetangga yang meminta namanya tak disebutkan.

Dia dan juga Joko serta Renzi memberikan keterangan yang sama bahwa para pelaku masih sangat muda.

"(Usia) paling tua mungkin 25 tahun, kebanyakan masih remaja," kata Ali dibenarkan oleh Jayadi.

Menurut Renzi, Joko dan seorang prajurit TNI yang diturunkan sebagai tenaga bantuan untuk menjaga rumah itu, massa memang terlalu banyak.

Yang bisa mereka lakukan hanyalah menenangkan massa agar berbuat tak lebih jauh lagi, terutama sampai membakar rumah.

Renzi mengatakan sebenarnya para tetangga sudah berjaga-jaga, setelah tahu lingkungan mereka tiba-tiba bising di tengah malam.

Beberapa dari orang-orang yang dipastikan bukan warga sekitar itu bernyanyi-nyanyi saat dalam keadaan dini hari buta.

"Jumlah mereka banyak sekali dan ada yang membawa senjata tajam," kata Renzi.

Kesaksian Renzi dibenarkan video yang diambil oleh Joko Sutrisno. Seorang saksi malah mengatakan di antara para penjarah ada yang membawa drone.

Berita penjarahan rumah Sri Mulyani di Bintaro ini awalnya muncul dari unggahan media sosial milik warga sekitar jam satu dini hari.

Dari beberapa tayangan dan video yang juga diambil Joko, warga mengambil apa saja yang ada di rumah itu, termasuk televisi, isi lemari dan banyak lagi.

Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads