40 Orang Ditangkap Buntut Demo Rusuh di Grahadi Surabaya

40 Orang Ditangkap Buntut Demo Rusuh di Grahadi Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 30 Agu 2025 15:38 WIB
Suasana Demo di Grahadi
Demo 29 Agustus di depan Gedung Grahadi yang berkahir rusuh hingga tengah malam (Foto: Aprilia Devi)
Surabaya -

Pendemo solidaritas kematian driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21) yang tewas dilindas mobil Brimob di gedung Grahadi ternyata banyak yang ditangkap. Hingga kini mereka masih ditahan di Polrestabes Surabaya.

Demo yang digelar Jumat (29/8) di Grahadi berakhir rusuh hingga tengah malam. Massa yang melempar benda keras dibalas dengan semprotan meriam air dan gas air mata.

Sekjend BEM ITS, Marcel Pasaribu mengatakan ada sekitar 40 orang yang ditangkap pihak Polrestabes Surabaya. Sebagian mereka yang ditangkap merupakan mahasisswa rekan-rekan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari teman-teman kebanyakan di Polrestabes dan jumlahnya 40 plus. Masih ada massa lainnya di Unair dan lainnya, beberapa kampus masih ada di dalam. Sementara kami bersama," kata Marcel, Sabtu (30/8/2025).

ADVERTISEMENT

Marcel menjelaskan, dari mahasiswa ITS terungkap ada dua orang yang ditangkap, namun kini mereka sudah dibebaskan siang tadi. Meski demikian, mereka jua menuntut orang-orang lainnya ayang masih ditahan segera dibebaskan.

"Aksi yang kami lakukan aksi damai, tidak ada tendensi apapun selain menunggu dan menjemput teman kami yang ada di dalam," ujarnya.

Kasus wafatanya Affan Kurniawan (21) yang dilindas kendaraan taktis Brimob saat kericuhan demo terhadap DPR RI di Jakarta berdampak besar. Sebab kematian driver ojol itu direspon dengan demo yang berujung anarkis nyaris serentak di berbagai daerah, tak terkecuali di Kota Surabaya.

Berbeda dengan di daerah lain, demo difokuskan di gedung DPRD dan kantor kepolisian daerah (polda), ribuan massa di Kota Pahlawan memfokuskan demo di gedung Grahadi yang juga merupakan kantor Gubernur Jatim. Namun aksi itu berakhir rusuh dengan pembakaran fasilitas umum hingga pos polisi.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads