Bocah berusia 2,5 tahun ditemukan tewas di saluran irigasi sungai kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, Jember. Jenazah bocah itu ditemukan anak-anak yang sedang bermain layang-layang di sekitar lokasi.
Menurut Panit Reskrim Polsek Kaliwates, Ipda Miko, jenazah berinisial AH, warga Jalan Basuki Rahmat, Lingkungan Tumpeng, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates. Sebelum ditemukan tewas, korban sebelumnya di rumah disuapi ibunya. Saat selesai makan, sang ibu masuk ke dalam rumah untuk mengambil air minum.
"Sekitar pukul 11.30 WIB kemarin, anak tersebut disuapi makan oleh ibu kandungnya di depan rumah. Beberapa saat kemudian makanan itu habis, ibunya masuk ke dalam rumah untuk mengambil air minum sekitar 10-15 menit," katanya, Kamis (28/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, kata dia, setelah mengambil air dan kembali ke depan rumah, sang anak sudah tidak ada. Ibunya lalu mencari ke sekitar rumah namun tidak ditemukan.
"Saat ibunya kembali, anaknya sudah tidak ada di depan. Ibunya lalu mencari anaknya di sekitar rumah dan di samping rumah," ujarnya.
"Memang sekitar 50 meter sekitar rumah, itu ada sungai irigasi persawahan. Lebar sungai 1 meter dengan kedalaman kurang lebih 40-50 cm," tambahnya.
Dia menambahkan, karena tidak menemukan anaknya, sang ibu kemudian meminta pertolongan warga setempat. Kata dia, saat petugas kepolisian melakukan olah TKP, memang air di saluran irigasi itu cukup deras.
"Saat petugas cek di sungai tersebut, airnya deras. Karena ibunya tidak menemukan anaknya di sungai sekitar rumahnya itu, akhirnya ibunya melaporkan ke warga sekitar dan pak RW," ungkapnya.
"Mereka membantu mencari namun tidak ketemu. Sekitar pukul 15.00 WIB, ada informasi dari WA terkait dengan penemuan mayat anak laki-laki di lingkungan BTB," jelasnya.
Setelah mendapatkan kabar tersebut, warga langsung bergegas untuk mengecek lokasi. Ternyata benar, jenazah balita itu adalah anak yang sedang dicari.
"Warga akhirnya berinisiatif untuk mengecek lokasi. Ternyata benar, yang ditemukan adalah anak yang hilang itu," paparnya.
Orang tuanya kemudian segera membawa jenazah bayi tersebut pulang ke rumah duka. Saat petugas kepolisian datang dan menawarkan untuk dilakukan autopsi, pihak keluarga menolak. Mereka menyadari, bahwa kematian dari balitanya itu murni musibah.
"Orang tuanya kemudian langsung membawa jenazah tersebut ke rumah duka. Mereka juga menolak untuk dilakukan autopsi karena memang menyadari bahwa ini suatu musibah," tandasnya.
(auh/hil)