Kampung Tengah Jalan Ahmad Yani Mulai Dibongkar untuk Pembangunan Flyover

Kampung Tengah Jalan Ahmad Yani Mulai Dibongkar untuk Pembangunan Flyover

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 27 Agu 2025 19:40 WIB
Kampung Tengah Jalan Ahmad Yani Mulai Dibongkar
Kampung Tengah Jalan Ahmad Yani Mulai Dibongkar (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Kampung di tengah Jalan Ahmad Yani Surabaya mulai dibongkar untuk pembangunan flyover. Namun masih ada bangunan rumah yang ditinggali dan ditargetkan tuntas konsinyasi bulan ini.

Dari pantauan detikJatim, terdapat 11 bangunan rumah di tengah Jalan Ahmad Yani itu sudah diratakan. Sisa-sisa bongkahan bangunan rumah masih ada.

Namun separuhnya lagi masih ditinggali oleh warga. Ada yang masih bersantai di teras, anak-anak bermain layangan di tempat bangunan yang sudah dirobohkan, hingga beberapa pengendara lewat sebagai jalan pintas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembongkaran ini sudah direncanakan sejak tahun 2024 untuk dijadikan flyover. Tujuannya untuk mengurai kemacetan di kawasan bundaran Taman Pelangi Jalan Ahmad Yani.

ADVERTISEMENT

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pembongkaran rumah yang sudah diganti rugi dilakukan oleh Pemkot. Rumah yang belum diganti rugi akan diselesaikan bulan ini.

"Pembongkaran kewajiban kita, pembanguannya dari pemerintah pusat, karena itu jalan nasional," kata Eri kepada wartawan di Empire Palace, Rabu (26/8/2025).

Pemkot tidak merelokasi warga di kampung tengah Jalan Ahmad Yani. Sebab sudah dilakukan konsinyasi atau sistem ganti rugi.

"Selesai di bulan ini, karena kita konsinyasi, selesai konsinyasi baru kita bayarkan. Konsinyasi, sistem ganti rugi," jelasnya.

Eri mengatakan, ketika kampung di tengah Jalan Ahmad Yani sudah selesai diratakan, maka akan dilakukan proses pembangunan fly over du tahun 2026. Pengerjaannya akan dilakukan oleh Kementerian PUPR.

"Flyover, nanti dikerjakan oleh pemerintah pusat. Karena jalan nasional. Pembangunan tahun depan, pemerintah pusat, ya," ujarnya.

Terkait anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan flyover nantinya menelan ratusan miliar.

"Sudah masuk di Inpres Jalan Daerah (IJD). Karena itu jalan nasional dimasukkan jalan daerah. Rp 300an (miliar) mungkin," pungkasnya.

Sebelumnya, Eri mengatakan, bahwa flyover di kampung bundaran Taman Pelangi dipilih karena lebih efektif dibandingkan underpass. Apalagi untuk mengatasi kemacetan yang selalu terjadi, baik saat pagi maupun sore.

"Jika dibuat underpass, maka hanya satu sisi yang bisa digunakan. Sementara jika dibuat flyover, kendaraan bisa berputar balik sehingga lebih optimal. Dari arah menuju Bundaran Taman Pelangi bisa kembali ke arah tengah kota," kata Eri.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads