Meski di sejumlah daerah Jawa Timur beras medium sempat hilang dari pasaran, Perum Bulog Cabang Probolinggo memastikan stok beras di wilayahnya aman.
Hingga kini, total ketersediaan beras di lima gudang yang mencakup Probolinggo Raya dan Kabupaten Lumajang mencapai 95 ribu ton. Jumlah itu dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga tiga tahun ke depan.
Kepala Bulog Cabang Probolinggo, Kuswadi menjelaskan, stok tersebut tersebar di beberapa titik penyimpanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dua gudang di Kota Probolinggo ada sekitar 41 ribu ton, satu gudang di Kabupaten Probolinggo 10 ribu ton, dan dua gudang di Kabupaten Lumajang sekitar 44 ribu ton," ujarnya, Senin (25/8/2025).
Untuk menjaga ketersediaan beras di pasar, Bulog terus melakukan pendistribusian bekerja sama dengan TNI-Polri. Hingga saat ini, sekitar 200 ton beras sudah disalurkan ke berbagai titik.
Selain itu, Bulog juga menyalurkan 40 ton ke pasar tradisional, serta menggelar operasi pasar setiap hari dengan rata-rata distribusi 10 ton beras SPHP.
Meski begitu, Kuswadi mengakui masih ada kendala dalam pendistribusian beras SPHP.
"Beberapa pedagang kesulitan mengisi formulir Klik SPHP, terutama pedagang yang sudah sepuh. Selain itu, pedagang di luar pasar juga belum mengetahui bahwa untuk menjual beras SPHP harus terdaftar sebagai kios pangan di Dinas Ketahanan Pangan kabupaten atau kota," jelasnya.
Dengan aturan baru tersebut, Bulog berkomitmen terus melakukan sosialisasi kepada pedagang agar distribusi beras SPHP berjalan lancar. Langkah ini diharapkan dapat menekan kelangkaan beras medium di pasaran sekaligus menjaga stabilitas harga di wilayah Probolinggo dan Lumajang.
(auh/hil)