Usai Banjir Tirtoyudo Normalisasi Kalisat Malang Ditarget Segera Tuntas

Usai Banjir Tirtoyudo Normalisasi Kalisat Malang Ditarget Segera Tuntas

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 22 Agu 2025 21:15 WIB
Titik lokasi dilakukan normalisasi.
Titik lokasi dilakukan normalisasi. (Foto: Istimewa)
Malang -

Proses normalisasi aliran Kalisat di Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, tengah berjalan. Langkah ini untuk mengantisipasi banjir bandang saat musim penghujan tiba.

Normalisasi Kalisat dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan menyampaikan, normalisasi yang sudah berjalan menyasar bagian sisi kanan dari daerah aliran sungai Kalisat sepanjang 665 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Normalisasi juga dilakukan pada bagian kanan aliran sungai, yang sudah mencapai 560 meter.

"Target awal normalisasi Kalisat sepanjang 1 kilometer dan diharapkan tuntas pada 27 Agustus mendatang," ujar Sadono kepada detikJatim, Jumat (22/8/2025).

ADVERTISEMENT

Selain normalisasi Kalisat, lanjut Sadono, juga dilakukan pembuatan tanggul dengan lebar 3 meter hingga 4,5 meter di tikungan aliran sungai.

Sadono menambahkan bahwa proses normalisasi Kalisat bisa tuntas sesuai target. Maka proses akan berpindah ke daerah aliran sungai Tundo di Desa Pujiharho, Tirtoyudo, Malang.

"Pada 28 Agustus peralatan normalisasi akan berpindah ke DAS Tundo, yang berada di Pujiharjo. Untuk dilakukan normalisasi," imbuhnya.

Sebelumnya, debit air sungai meluap di Kalisat dan DAS Tundo disebabkan hujan deras mengguyur wilayah Tirtoyudo pada Jumat (13/6/2025), sore. Banjir sampai mengakibatkan akses jalan desa tertutup berjam-jam.

Rencananya, normalisasi DAS Tundo akan dilakukan sepanjang 2 kilometer. Seperti diberitakan, banjir menjadi bencana tahunan bagi warga Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, dikala hujan deras mengguyur wilayah mereka. Mereka sudah mengaku capek dan pemerintah dinilai kurang perhatian.

"Warga sudah capek hampir tiap tahun dapat kiriman banjir," ujar Kades Pujiharjo Hendik Arso kepada detikJatim, Sabtu (14/6/2025).

Banjir yang melanda wilayah Pujiharjo disebabkan karena luapan Sungai Tundo yang mengalir di kawasan desa setempat.

Terakhir debit sungai Tundo meluap dan menutup akses jalan desa pada Jumat (13/6/2025), malam. Warga pun sampai terjebak macet selama hampir 10 jam, karena akses jalan tidak dapat dilintasi.

Menurut Hendik, sendimentasi telah mengurangi ruang aliran sungai dan harus dilakukan pengerukan.

Sementara Pemerintah Kabupaten Malang sendiri tak dapat berbuat banyak, karena daerah aliran sungai bukan merupakan kewenangan mereka.

"Pihak Pemkab (Malang) tidak berani mengadakan pengerukan sungai atau pembangunan dinding penahan sungai. Karena bukan kewenanganya," tutur Hendik.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads