Warga Surabaya kini bisa mengajukan perpanjangan SIM di akhir pekan. Warga dari daerah lain yang sedang berada di Kota Pahlawan bisa mengurus SIM di malam hari usai jalan-jalan sore di Kota Pahlawan.
Polisi di Surabaya membuka layanan SIM malam pada akhir pekan di Jalan Raya Darmo, depan Taman Bungkul Surabaya. Program ini dijuluki SIM Taman Bungkul Night Service (Simanis).
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Galih Bayu Raditya mengatakan pelayanan ini hanya dibuka saat akhir pekan tepatnya pada Jumat dan Sabtu petang hingga malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dimulai pukul 18.00 WIB sampai 21.00 WIB, hanya weekend, Jumat dan Sabtu," kata Galih saat konferensi pers, Jumat (22/8/2025).
Galih menjelaskan inovasi ini dilakukan berdasarkan saran dan kritik masyarakat terkait durasi pelayanan SIM di Surabaya. Menurutnya, tak sedikit warga Surabaya dan luar kota baru bisa melakukan perpanjangan SIM di luar jam kerja.
"Ini berdasarkan tren urban weekend tourism, jadi banyak warga dari luar Surabaya datang ke Surabaya menuju spot-spot wisata, lalu kami hadir memberi pelayanan dan kemudahan bagi warga Surabaya dan non Surabaya. Semua warga yang punya KTP dan NIK bisa perpanjangan SIM di sini," katanya.
Mantan Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim itu menegaskan perpanjangan itu mulanya hanya untuk warga Surabaya yang tidak punya waktu perpanjangan karena bekerja.
Namun, usai dilakukan perencanaan dan persiapan yang matang, ia memastikan warga dari luar Surabaya juga diperbolehkan melakukan permohonan perpanjangan SIM namun harus memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditentukan.
"Tentu ini kami harap bisa membawa manfaat bagi warga Surabaya dan luar Surabaya yang ada di Surabaya," imbuh polisi dengan 2 melati di pundaknya itu.
Hal senada disampaikan Kanit Regident Satpas SIM Colombo AKP Tri Arda Meidiansyah. Menurutnya, tidak ada batasan kuota pelayanan. Ia menegaskan pihaknya akan melayani para pemohon sebanyak-banyaknya.
"Tidak ada (batasan kuota dan perbedaan pelayanan), kecuali difabel, itu yang kami prioritaskan. Kami juga sediakan hidangan berupa kopi atau teh gratis, jadi tidak perlu capek-capek datang ke Satpas," ujarnya.
Tri menyebutkan setidaknya butuh waktu 15 sampai 20 menit untuk melayani setiap pemohon yang datang. Ia memastikan pihaknya bakal segera mengevaluasi apabila ada kritik dan saran dari masyarakat terkait pelayanan dalam beberapa bulan ke depan.
"Sekitar 15 sampai 20 menit per orang, simpel dan cepat dilaksanakan. Masalah kecepatan waktu standarnya sama, baik di mal dan satpas lain, meski ada 1 loket saja ke depan menyesuaikan apabila animo masyarakat meningkat akan kami anev (analisa dan evaluasi), termasuk jam pelayanan, personel, penambahan lokasi dan lain sebagainya dalam 3 sampai 6 bulan ke depan," tuturnya.
Salah satu pemohon bernama Ajeng mengaku senang dengan adanya pelayanan SIM saat akhir pekan. Menurutnya, hal itu mempermudah masyarakat, terutama warga luar Surabaya yang berada di kota pahlawan maupun pekerja yang baru selesai beraktivitas usai petang.
"Ini tadi habis cek di Instagram, langsung ke sini, alhamdulillah cepat, cuma 15 menit mulai daftar sampai foto dan cetak ini tadi," paparnya.
Wanita asal Gresik itu berharap inovasi itu tak hanya membawa manfaat dan berdampak positif bagi masyarakat Surabaya. Namun, juga bagi warga seluruh Indonesia yang berada di kota pahlawan.
"Lebih efisien dan efektif ya, menurut saya cocok untuk pekerja seperti saya yang selalu selesainya kerja saat malam hari," tutup buruh salah satu pabrik di Sidoarjo.
(dpe/abq)