Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyoroti serius kasus campak yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, yang mengakibatkan 12 anak meninggal dunia. Ia meminta semua pihak di daerah untuk lebih proaktif dan responsif dalam menangani masalah kesehatan masyarakat.
"Kami tentu tidak ingin ada masalah kesehatan yang tidak tertangani. Maka dari itu, keterlibatan semua pihak sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan bersama," kata Khofifah saat menyalurkan bantuan sosial Pemprov Jatim di Sidoarjo, Jumat (22/8/2025).
Khofifah mengaku prihatin dengan jumlah kasus campak yang terus meningkat di Sumenep sejak awal tahun. Berdasarkan data Dinkes, tercatat 1.944 kasus campak terjadi di wilayah tersebut sejak Januari hingga 17 Agustus 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima kecamatan dengan kasus terbanyak yakni Kalianget, Rubaru, Kecamatan Sumenep, Dasuk, Saronggi
Sebagai langkah cepat, Pemprov Jatim telah mengirim 9.825 botol vaksin campak ke Sumenep pada Kamis (21/8), setelah menerima permintaan resmi dari Pemerintah Kabupaten Sumenep.
"Kita sudah memiliki layanan kesehatan yang sangat komprehensif. Tinggal bagaimana semua elemen di daerah bergerak aktif agar tidak ada kejadian serupa di masa depan," tegas Khofifah.
Khofifah menegaskan, masalah kesehatan seperti ini harus ditangani secara kolaboratif dan tidak bisa hanya mengandalkan satu instansi saja. Ia juga mengingatkan pentingnya imunisasi rutin dan pengawasan kesehatan anak-anak, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas.
"Kami harap dengan solusi yang cepat dan proaktif, tidak hanya Sumenep tapi juga daerah lain bisa terhindar dari kejadian seperti ini," tambahnya.
Pemprov Jatim, kata Khofifah, siap memberikan dukungan penuh dalam bentuk vaksin, tenaga medis, maupun logistik kesehatan lainnya apabila dibutuhkan oleh daerah.
(dpe/hil)