Sumenep KLB Campak, 1.944 Kasus-12 Pasien Meninggal

Sumenep KLB Campak, 1.944 Kasus-12 Pasien Meninggal

Ahmad Rahman - detikJatim
Kamis, 21 Agu 2025 15:15 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri/Foto: Ahmad Rahman/detikJatim
Sumenep -

Kasus campak di Kabupaten Sumenep melonjak drastis sejak Januari hingga Agustus 2025. Tercatat ada 1.944 kasus dengan 12 penderita meninggal dunia. Kondisi ini membuat Sumenep resmi berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) campak.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri mengatakan, salah satu faktor meningkatnya kasus campak diduga karena banyak anak tidak mendapat imunisasi saat pandemi COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu kegiatan posyandu di desa-desa, pelaksanaannya diminimalisir karena adanya aturan tidak boleh berkerumun. Sehingga sasaran-sasaran imunisasi bisa lolos," jelasnya, Kamis (21/8/2025).

Selain itu, cuaca tak menentu akibat kemarau basah juga disebut memengaruhi daya tahan tubuh anak-anak, sehingga lebih mudah terpapar virus campak.

ADVERTISEMENT

"Virus campak ini adalah virus yang mudah sekali menular, dan oleh sebagian masyarakat Sumenep dianggap sebagai penyakit yang biasa. Padahal akibatnya bisa fatal. Apalagi jika disertai komplikasi," tambahnya.

Untuk memutus rantai penyebaran agar tidak semakin meluas, Pemkab Sumenep akan menggelar imunisasi massal atau *Outbreak Response Immunization* (ORI) mulai 25 Agustus 2025.

"Untuk pelaksanaan ORI tanggal 25 Agustus nanti, kami sudah siap," tambahnya.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads