Upacara HUT RI di Banyuwangi Digelar di Dermaga Ponton Tengah Laut

Upacara HUT RI di Banyuwangi Digelar di Dermaga Ponton Tengah Laut

Eka Rimawati - detikJatim
Minggu, 17 Agu 2025 12:30 WIB
Upacara Ditengah laut, HUT RI di Banyuwangi diperingati diatas dermaga Ponton
Upacara Ditengah laut, HUT RI di Banyuwangi diperingati diatas dermaga Ponton Foto: Eka Rimawati/ detikjatim
Banyuwangi -

Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia di Banyuwangi tahun ini digelar dengan cara yang berbeda. Berlokasi di Pantai Boom Banyuwangi, upacara berlangsung di atas dermaga ponton yang mengapung di tengah kolam publik marina Boom.

Puluhan warga Banyuwangi yang sedang berolahraga dan menikmati suasana pagi di Pantai Boom turut menyaksikan jalannya upacara. Acara dimulai sekitar pukul 07.00 WIB, dengan seluruh petugas upacara menjalankan tugas di atas dermaga yang dilengkapi tiang bendera portabel setinggi lima meter. Latar belakang sejumlah yacht yang berlabuh menambah khidmat suasana upacara tersebut.

Sersan Mayor Sunoto, yang bertugas sebagai Inspektur Upacara, mengaku pengalaman ini terasa istimewa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bisa melihat pemandangan sekeliling dari atas laut di lokasi pengibaran bendera. Bagi saya, pengalaman ini sungguh istimewa," kata anggota TNI Angkatan Laut itu, Minggu (17/8/2025).

ADVERTISEMENT

Ia berharap, upacara bendera di dermaga apung dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai Indonesia sekaligus mencintai laut.
"Saya juga salut, karena ternyata ada karya dari putra Banyuwangi berupa beton apung yang bisa dipakai untuk kegiatan seperti ini," ungkapnya.

Upacara Ditengah laut, HUT RI di Banyuwangi diperingati diatas dermaga PontonUpacara HUT Ke 80 RI di Banyuwangi Foto: Eka Rimawati/ detikjatim

Sementara itu, Menlu, penggagas upacara di atas dermaga ponton apung, menjelaskan bahwa ide ini muncul secara spontan karena ia memiliki dermaga apung yang layak digunakan sebagai media upacara.

"Mulai dari persiapan hingga pengibaran Sang Merah Putih. Bedanya, kali ini dilakukan di atas dermaga beton terapung," ujarnya.

Menurutnya, upacara di atas laut memiliki makna tersendiri.

"Seperti yang kita tahu, wilayah daratan Indonesia hanya sekitar 30%, sementara lautannya mencapai hampir 70%. Maka kemerdekaan Indonesia yang utuh bukan hanya di darat, tetapi juga di laut," katanya.

Ia berharap, kegiatan tersebut mampu mengingatkan kembali peran para pahlawan bangsa yang menjaga kedaulatan di lautan.

"Pada prinsipnya, segala hal yang bisa dilakukan di darat juga bisa dilakukan di atas dermaga apung. Misalnya untuk mendirikan rumah, restoran terapung, hingga fungsi utama sebagai tempat sandar kapal," sambungnya.

Menlu menambahkan, dermaga beton terapung sebenarnya sudah banyak digunakan di berbagai negara.

"Di Indonesia, keberadaannya sangat strategis karena kita memiliki ribuan pulau yang sulit dijangkau. Dermaga terapung bisa menjadi salah satu solusi. Selain efisien secara biaya, juga mampu menjangkau hampir seluruh wilayah kepulauan Indonesia," tuturnya.

Secara teknis, Dermaga beton apung yang digunakan memiliki ukuran 4 meter x 20 meter dan mampu menahan beban hingga 40 ton.

"Tadi saat upacara, hanya digunakan sekitar 30 orang dengan berat rata-rata 80 kg. Jadi totalnya hanya 3,2 ton. Artinya, masih jauh di bawah kapasitas maksimal," ujarnya.




(ihc/ihc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads